Oleh KH Ahmad Ishomuddin
Tiga bidang ilmu yang berkaitan sangat erat dengan keberagamaan umat Islam Indonesia, khususnya yang berafiliasi kepada organisasi NU (Nahdlatul Ulama) adalah tauhid, fiqh dan tasawuf. Ketiganya jika diamalkan sekaligus tanpa dipisahkan dalam rentang waktu yang lama maka akan mampu menghubungkan kehidupan aspek duniawi dan ukhrawi.
Hidup di dunia yang sementara ini sangatlah penting sebagai persiapan agar memperoleh kebahagiaan di akhirat. Kehidupan dunia ini menjadi kehilangan arti penting dan maknanya jika tidak untuk itu.
Sebagaimana keseluruhan ajaran agama yang diturunkan untuk kepentingan manusia, tentu kehilangan urgensinya jika justru tidak membawa kepada penghargaan kepada manusia dan kepentingan kemanusiaan.
Segala tantangan modernitas yang besifat negatif hanya mampu diatasi jika kedua dimensi tersebut terpaut dalam kehidupan nyata ini. Sehingga coraknya tidak hanya hitam-putih, menolak segala yang berbau urusan dunia demi mementingkan urusan akhirat.
Keterbelakangan sebagian umat muslim dengan belitan kemiskinan baik ilmu atau materi, selain karena kemalasan mungkin juga karena kekeliruan pandangan yang keliru dalam "berebut bagian" dari urusan dunia. Kewajiban hidup, termasuk berpolitik atau bernegara adalah mutlak perlu dan tidak boleh dihindari, tetapi harus diraih dan diperjuangkan.
Karenanya sebagai warga negara, kaum muslim nahdliyyin, wajib menaati pemerintah yang mengelola mekanisme kehidupan. Pandangan seperti ini berarti bahwa warga NU sebagai elemen bangsa bukan saja mengakui eksistensi negara, tetapi juga turut mengabsahkan dan menjaga kedaulatan negara untuk selamanya.
Setiap warga NU dengan demikian berpandangan, bahwa setiap orang atau kelompok yang tidak mengakui eksistensi NKRI, enggan menaati pemerintah, tidak mengakui dasar/falsafah negara atau berupaya menggantinya dengan sistem lainnya, seperti model khilafah yang dinilainya lebih syar'i misalnya, adalah dapat dinyatakan sebagai pemberontak (bughat) yang wajib ditumpas dengan tuntas.
KH Ahmad Ishomuddin, Rais Syuriyah PBNU
Terpopuler
1
Kader PMII Dipiting saat Kunjungan Gibran di Blitar, Beda Sikap ketika Masih Jadi Wali Kota
2
Pihak MAN 1 Tegal Bantah Keluarkan Siswi Berprestasi Gara-gara Baju Renang
3
Kronologi Siswi MAN 1 Tegal Dikeluarkan Pihak Sekolah
4
Negara G7 Dukung Israel, Dubes Iran Tegaskan Hindari Perluasan Wilayah Konflik
5
KH Miftachul Akhyar: Menjadi Khalifah di Bumi Harus Dimulai dari Pemahaman dan Keadilan
6
Amerika Bom 3 Situs Nuklir Iran, Ekskalasi Perang Semakin Meluas
Terkini
Lihat Semua