Opini

IPNU dan Tantangan Global

NU Online  ·  Jumat, 20 November 2015 | 22:01 WIB

Oleh M. Nahdhy Fasikhin*
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) serta perkembangan arus globalisasi di satu sisi menjadi keuntungan besar bagi masyarakat Indonesia. Pasalnya kita dimudahkan dalam melakukan interaksi serta bertransaksi dengan siapapun dan di mana pun berada. Namun disisi lain kemudahan akses informasi dapat menjadi bumerang bagi masyarakat Indonesia jika tidak ada kontrol, khususnya bagi para pelajar dan generasi muda. Secara psikologis, <>masa muda memiliki rasa keingintahuan yang sangat tinggi, sehingga tidak jarang kemudahan akses internet dan sistem informasi digunakan sebagai ajang hiburan dengan bermain game online, mencari dan melihat gambar serta video senonoh (porno).

Indonesia menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) menjadi tantangan serius bagi para generasi muda mendatang, dimana segala akses dan pola interaksi dengan dunia luar harus segera dipersiapkan. Terlebih bangsa ini akan mendapatkan bonus demografi sebagai bangsa yang memiliki generasi muda (produktif) lebih banyak dari generasi tua (non produktif). Segala persiapan dan terobosan baru perlu dipersiapkan agar masyarakat Indonesia tidak gagap menghadapi tantangan global di masa mendatang.

Dalam menghadapi berbagai tantangan global di masa yang akan datang, IPNU harus menjadi organisasi yang turut mewarnai perkembangan dunia. Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) yang beranggotakan pelajar, santri dan putra NU ini harus dapat mengayomi dan membentengi segala arus informasi, baik yang datang dari internal NU, nasional maupun dunia internasional. 

Derasnya arus informasi dari segala penjuru dunia, baik dari dalam maupun luar negeri, baik yang positif maupun negatif, memaksa kita untuk bisa menyaring dengan baik. Hal ini dikarenakan media informasi saat ini, tidak jarang menghembuskan isu-isu ataupun berita yang tidak berimbang, subjektif demi kepentingan pragmatis suatu golongan. Informasi yang tidak berimbang ini sebenarnya telah terjadi perang pemikiran di negara ini yang mau tidak mau harus dihadapi. Tidak ada jalan lain bagi IPNU kecuali turut serta menyediakan sarana berbagi informasi serta forum-forum yang memang digandrungi oleh anggotanya dan masyarakat luas.

Sistem informasi dan database 

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, serta untuk memberikan informasi dan membentengi diri dari perang pemikiran ini, IPNU membutuhkan suatu sistem informasi yang terstruktur, efektif, efisien serta dekat dengan kecenderungan para anggotanya yang notabene adalah pemuda. Tidak hanya menjadi pusat informasi, sistem ini juga harus menyediakan forum atau sarana diskusi, hingga media sosial yang menarik. Bila perlu, sistem ini juga harus mampu menjadi sarana jual beli bagi anggotanya sehingga mendukung perekonomian anggota dan organisasi IPNU itu sendiri.

Dengan berjalannya sistem informasi ini, maka perkembangan anggota dan aktifitas seluruh kader IPNU di seluruh penjuru daerah dapat diakses dengan mudah. Segala permasalahan yang terjadi di daerah, dapat diatasi dengan saling berdiskusi antara pengurus pusat dan pengurus daerah maupun antar sesama pengurus daerah itu sendiri. Apa yang menjadi kemajuan IPNU di suatu daerah, dapat langsung dipelajari dan dikembangkan di daerah lain. Sehingga kompetisi untuk menjadi yang terbaik dapat terbangun dalam diri para kader. Kecenderungan pemuda saat ini juga dapat terfasilitasi oleh sistem ini yang juga dapat berperan sebagai media sosial. Selain itu, jiwa wirausaha para anggota juga dapat tersalurkan melalui sistem ini.

Secara ringkas, sistem informasi yang perlu dibangun adalah sistem yang mampu berperan sebagai wadah para kader dan memiliki manfaat serta tujuan diantaranya sebagai berikut: Pertama, sebagai wadah komunikasi dan diskusi antara Pengurus Pimpinan Pusat (PP) dengan masyarakat luas, kedua, sebagai wadah komunikasi dan diskusi antara pengurus PP IPNU dengan kepengurusan di bawahnya seperti PW/PC/PAC/PK/PR, ketiga, sebagai wadah komunikasi dan diskusi antar pengurus PW/PC/PAC/PK/PR IPNU se-Indonesia, ketiga, sebgai pusat informasi perkembangan kepengurusan di tingkatan PP/PW/PC/PAC/PK/PR se-Indonesia, keempat, sebagai sarana edukasi kepada masyarakat luas, kelima, sebagai database yang terpusat sehingga kader IPNU secara Nasional yang berada di daerah-daerah dapat mengakses dengan bentuk media sosial, dan yang terakhir sebagai forum jual beli bagi PW/PC/PAC/PK/PR yang memiliki divisi wirausaha dalam rangka menopang kemandirian ekonomi organisasi.

Dengan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh kader-kader muda IPNU, kedepan NU akan semakin berkembang dan diperhitungkan baik secara nasional maupun internasional. Kemandirian ekonomi seluruh kader organisasi NU akan dimulai dari para kader mudanya khusunya para kader IPNU se-Indonesia. Segala tantangan dan arus globalisasi akan mudah teratasi dengan adanya sistem ini.

Namun demikian, bak pisau bermata dua, sistem ini selain dapat memajukan organisasi juga dapat menjadikan mundurnya organisasi jika dimasuki oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Oleh karenanya, keamanan serta regulasi dalam sistem ini, harus menjadi perhatian khusus yang mampu menangkis segala langkah negatif oknum tersebut.

Sampai saat ini kepengurusan PP IPNU telah tersadarkan betapa pentingnya sistem informasi dan database nasional yang dapat mengakomodir sekian banyak kader-kader IPNU secara nasional. Itikad baik dan upaya mewujudkan hal itu sedang diupayakan meskipun belum sempurna. Alhasil IPNU ke depan, siapapun nanti yang akan memimpin kepengurusan Pimpinan Pusat (PP) IPNU yang akan datang harus memiliki perhatian khusus dan komitmen dalam mempersiapkan sistem informasi dan database secara nasional yang memiliki multi fungsi sebagaimana telah saya paparkan diatas. Salam Belajar, Berjuang dan Bertaqwa.

*Kader IPNU Daerah Istimewa Yogyakarta dan Sekjend Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Periode 2012-2015