Opini

Indonesia Perlu Dorong Kerjasama Strategis ASEAN-SCO

NU Online  ·  Rabu, 14 November 2007 | 06:46 WIB

Oleh Hendrajit

Ada satu momentum bagus bagi Indonesia untuk memainkan peranan penting dalam forum internasional. Minggu mendatang, tepatnya 18-22 November, akan diselenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN di Singapore. Indonesia, sebagai salah satu pelopor berdirinya ASEAN pada 1967, tentunya punya pengaruh yang cukup kuat di kawasan Asia Tenggara sehingga apapun gagasan yang terlontar baik dari Departemen Luar Negeri maupun Presiden SBY, pastilah mendapat tanggapan yang cukup positif.

Salah satu gagasan yang bisa digulirkan pada KTT ASEAN minggu depan adalah, memasukkan kemungkinan kerjasama strategis ASEAN-SCO sebagai salah satu agenda yang penting untuk dibahas dalam konferensi. Sekadar informasi, SCO adalah Shanghai Cooperation Organization (SCO), suatu kerjasama strategis yang dimotori oleh Rusia dan Republik Rakyat Cina untuk menggalang suatu kerjasama di antara negara-negara di Asia Tengah.<>

Sebagai sebuah persekutuan strategis Rusia-Cina, pada perkembangannnya cukup mencemaskan bagi Amerika Serikat. Tidak saja karena akses minyaknya ke kawasan Asia Tengah terbendung, namun yang lebih buruk lagi, Amerika memandangn SCO sebagai suatu persekutuan strategis yang mampu mengimbangi Amerika dalam perebutan daerah pengaruh (sphere of influence) di berbagai kawasan di dunia. Dengan kata lain, di mata Washington SCO tidak saja merupakan ancaman ekonomi, melainkan juga ancaman di bidang militer dan keamanan.

Sedemikian mencemaskannya keberadaan SCO bagi pemerintahan Bush, sehingga pada Juli 2005, Amerika merasa perlu untuk membujuk India, salah satu negara yang berada dalam orbit pengaruh Rusia-Cina dalam SCO. Yang Amerika tawarkan pada India benar-benar menggiurkan, yaitu kerjasama di bidang pertahanan untuk jangka waktu 10 tahun.

Adapun konsesi yang dicapai terkesan sungguh menguntungkan baik bagi Amerika maupun India. Misalnya saja India, pada satu sisi, setuju untuk mengamankan Selat Malaka bagi kepentingan Amerika. Sebagai imbalannya, Amerika setuju membantu India dalam pengembangan kekuatan perekonomia, teknologi, dan militer.

Bahkan menariknya lagi, dengan dukungan sepenuhnya dari Amerika, India mengembangkan project Seabird, yaitu proyek pengembangan pangkalan udara, gudang persenjataan, peluru kendali dan pangkalan laut di Karwar, dengan total biaya US$ 13 milyar. Sungguh jumlah yang fantastis.
Karena itu, Indonesia maupun  ASEAN sudah saatnya sekarang untuk membangun kerjasama strategis dengan Rusia-Cina melalui payung kerjasama ASEAN-SCO. Caranya, dengan menggunakan mekanisme secretariat kedua organisasi tersebut seperti ASEAN Counter-Terrorism Center dan SCO Anti-Terrorism Structure.


Ada beberapa manfaat yang bisa menjadi pertimbangan utama pentingnya kerjasama kedua organisasi tersebut.

1.    ASEAN dan SCO punya ketertarikan yang sama mengenai masalah ancaman global seperti terorisme internasional, perdagangan narkotika dan obat bius. Sehingga bukan tidak mungkin melalui ketertarikan yang sama untuk menjalin kerjasama dalam bidang-bidang tersebut, akan membuka kesempatan bagi negara-negara ASEAN memperngaruhi secara langsung pembentukan struktur baru keamanan di Asia.

2.    Kerjasama SOC-ASEAN para perkembangannya bisa menjadi kekuatan tandingan melawan hasrat dan kepentingan Amerika di Asia Tenggara.

3.    Kerjasama ASEAN-SCO akan membuka kesempatan untuk proyek-proyek regional seperti gerakan kontra teroris yang tentunya tidak ada kaitan maupun ketergantungannya dengan para pengambil kebijakan strategis di Gedung Putih.

4.    Kerjasama ASEAN-SCO akan mengurangi ketergantungan pada Amerika sekaligus mendemonstrasikan kepada dunia bahwa negara-negara ASEAN mampu menjaga keamanan regionalnya sendiri tanpa bantuan negara-negara barat.

5.    Selain itu, ada persamaan kedua organisasi tersebut berkaitan dengan pentingnya peranan komunitas regional dalam mengatasi berbagai perselisihan dan klaim teritorial.

6.    Kedua organisasi ini telah terbukti mampu mempersatukan berbagai negara yang berbeda dalam agama, sistem politik, dan tingkat perkembangan ekonomi.

7.    ASEAN maupun SCO mempunyai prinsip yang sama dalam menentang campur tangan asing dalam setiap urusan dalam negeri setiap negara. Dan kedua organisasi ini sangat menganut prinsip konsesus dalam mengambil keputusan di kalangan anggota organisasi.

Rasa-rasanya kerjasama ASEAN-SCO ini sekarang semakin penting untuk segera diwujudkan mengingat kian menguatnya kecenderungan Jepang untuk kembali memainkan peran strategisnya di kawasan Asia tidak saja di bidang ekonomi, tapi juga politik luar negeri dan militer. Untuk membendung skenario strategis Amerika-Jepang, kerjasama strategis ASEAN-SCO nampaknya perlu menjadi agenda strategis dalam KTT ASEAN minggu depan.

Penulis adalah Direktur Eksekutif Global Future Institute (GFI)