KH Enceng Shobirin, Ideolog NU Tulen yang Teguh dan Konsisten
NU Online · Kamis, 19 November 2020 | 14:15 WIB
Patoni
Penulis
Jakarta, NU Online
Sosok almarhum KH Enceng Shobirin Nadj memberikan kesan tersendiri di hati sahabat-sahabatnya. Para sahabat beliau merasakan kesedihan mendalam ketika mendengar Kiai Enceng wafat pada Kamis (19/11) dini hari.
Di tengah orang-orang yang dikenal dan mengenalnya, Kiai Enceng bukan hanya seorang senior, tetapi juga pemikir sekaligus penggerak organisasi.
KH Hilmy Muhammad dari Krapyak, Yogyakarta memberikan kesan mendalamnya terkait sosok Kiai Enceng Shobirin. Menurutnya, Kiai Enceng merupakan ideolog NU tulen yang memiliki keteguhan dan konsistensi.
“Beliau ideolog Nahdlatul Ulama tulen yang teguh dan konsisten. Saya mengenal beliau sejak semester 3 di IAIN Sunan Kalijaga,” ungkap Kiai Hilmy, Kamis (19/11) lewat facebooknya.
Pria yang juga anggota Senator (DPD RI) ini mengungkapkan bahwa kiprah beliau sebagai peneliti di LP3ES memperkuat basis paradigma dan keilmuanya.
“Sebagai instruktur nasional PKPNU (Pendidikan Kader Penggerak NU) menjadikan beliau tidak sekadar pemikir, tapi juga pencetak dan penggerak kader organisasi,” jelas Kiai Hilmy.
“Semoga Allah senantiasa menyayangi beliau, mengampuni segala kekhilafan dan kesalahan beliau, serta memberikan anugerah pahala yang berlipat ganda atas kiprah dan bakti beliau kepada agama, bangsa, dan negara, amin ya Mujibas sa’ilin,” doa Kiai Hilmy untuk almarhum.
Sementara itu, Menristek era Presiden Gus Dur, Muhammad AS Hikam juga memberikan kesannya terhadap sosok Kiai Enceng.
Menurutnya, almarhum adalah salah seorang Wakil Sekjen PBNU dan cendekiawan terkemuka di kalangan Nahdliyin, aktivis pro demokrasi sejak mahasiswa, penulis, dan peneliti senior pada LP3ES.
AS Hikam mengenal almarhum sejak masih mahasiswa. Ia di UGM, sedangkan almarhum di IAIN Sunan Kalijaga, Jogja. Mereka bertemu lagi ketika saya sudah di LIPI dan beliau di LP3ES.
“Perkawanan makin erat karena kami juga bertetangga di kawasan Perumnas Karawaci, Tangerang. Tak jarang kami ngobrol sampai jauh malam bersama mas KH Mun'im DZ, sesama tokoh PBNU dan juga peneliti serta penulis dari LP3ES,” ungkap AS Hikam.
Pasca-Reformasi membuat AS Hikam dan Kiai Enceng masing-masing berpindah lokasi dan AS Hikam bermukim di Pamulang.
“Almarhum tetap istiqomah menapaki khidmat di PBNU dan menjadi mentor pelatihan-pelatihan NU di seluruh Indonesia bersama KH Mun'im DZ. Saya bertemu dan sempat ngobrol pada saat hadir di Muktamar ke-33 NU 2015 di Jombang,” tandas Hikam.
Kiai Enceng menghembuskan nafas terakhir di RS Pertamina Jakarta. Ia meninggal dunia pukul 02.38 WIB dini hari. Wakil Sekjen PBNU 2010-2015 ini dimakamkan di kompleks Pondok Pesantren HM Arjuna Pasir Putih, Sawangan, Depok, Jawa Barat asuhan KH Muhammad Djunaidi HMS.
Pewarta: Fathoni Ahmad
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua