Nasional

Yenny Wahid Berterima Kasih Masyarakat Istikamah Peringati Haul Gus Dur

Ahad, 7 Januari 2024 | 11:00 WIB

Yenny Wahid Berterima Kasih Masyarakat Istikamah Peringati Haul Gus Dur

Zannuba Arifah Chafsoh (Yenny Wahid) saat Haul Gus Dur Sabtu malam (6/1/2024) di Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur. (Foto: NU Online/A Syamsul Arifin)

Jombang, NU Online
Pondok Pesantren Tebuireng Kabupaten Jombang, Jawa Timur memperingati Haul Ke-14 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di halaman pesantren setempat. Putri Gus Dur, Zannuba Arifah Chafsoh alias Yenny Wahid yang hadir pada kesempatan ini menyampaikan terima kasih kepada Pesantren Tebuireng dan masyarakat karena terus istikamah memperingati Haul Gus Dur.


"Tentumya saya berterima kasih kepada Pondok Pesantren Tebuireng yang tetap istikamah menyelenggarakan acara Haul Gus Dur dan para masyayikh Pesantren Tebuireng setiap tahunnya. Saya juga menyampaikan terima kasih kepada segenap masyarakat yang juga terus istikamah menghadiri bersama-sama dengan kita semua dalam rangka memperingati Haul masyayikh Pesantren Tebuireng termasuk Gus Dur," katanya, Sabtu malam (6/1/2024).


Menurut Yenny Wahid, ada alasan yang cukup mendasar masyarakat antusias ikut serta memperingati Haul para ulama setiap tahunnya. Seperti di Pesantren Tebuireng yang tak pernah sepi dari kehadiran masyarakat saat haul masyayikh Tebuireng termasuk Haul Gus Dur digelar. 


Ia menyebutkan setidaknya terdapat dua hal utama. Pertama, masyarakat ingin aliran keberkahan ulama melalui doa-doa kebaikan yang dibacakan. Kedua, masyarakat hendak meneladani dan melanjutkan aneka legasi kebaikan para ulama yang ditinggalkan untuk dijadikan inspirasi hidup yang lebih bermakna.


"Saya meyakini Haul Gus Dur ini diselenggarakan tidak lain tentunya kita semua mengharapkan berkah dari berbagai macam untaian ayat-ayat Al-Qur’an, bacaan Yasin, tahlil, dan berbagai macam doa yang telah dipanjatkan. Dan juga bagi kita untuk mendapatkan teladan dan hikmah dari apa yang telah dilakukan oleh para masyayikh pada masa hidupnya dulu," ujarnya.


Gus Dur bagi Yenny Wahid adalah sosok yang istimewa. Keistimewaan ini bukan sebab karena menjadi anak seorang presiden. Melainkan karena sarat kiprah dalam hidupnya, banyak nilai perjuangan yang telah dilakukan Gus Dur dan menginspirasi banyak kalangan.


"Saya sering dikomentari, enak ya jadi anaknya presiden. Bagi saya jadi anak presiden biasa saja, tidak ada yang istimewa. Yang menjadi istimewa adalah menjadi putrinya Gus Dur, mau Gus Dur camat, mau Gus Dur presiden, mau Gus Dur orang biasa, mau Gus Dur guru madrasah, beliau bagi saya adalah sosok panutan yang banyak mengajarkan nilai-nilai kebajikan," ungkapnya.


Ia memaparkan, Gus Dur dalam hidupnya memang penuh dimensi, ada peran-peran besar yang dilakukan. Karena itu Yenny sadar bahwa Gus Dur bukan hanya milik keluarga, ada peran keagamaan yang dijalankan oleh Gus Dur melalui Nahdlatul Ulama (NU), ada juga peran sosial yang diperjuangkan oleh Gus Dur, salah satunya ajaran-ajaran tentang kesataraan.


"Inilah hal-hal yang membuat saya, bagi saya Gus Dur menjadi sosok yang istimewa banget. Gus Dur memastikan bahwa hidupnya adalah untuk masyarakat. Gus Dur tidak pernah berpikir transaksional saat berkuasa," ucapnya.