Usia Uzur Tak Jadi Halangan Untuk Ikut Berjuang (1)
NU Online · Ahad, 13 Agustus 2017 | 01:04 WIB
Kita tahu nama Kiai Subki, yang begitu terkenalnya di kalangan para pejuang, hingga mereka berbondong-bondong pergi ke Parakan Temanggung untuk meminta doa keberkahan pada bambu runcing atau senjata lain yang akan mereka gunakan untuk berperang.
Pada akhir tahun 1945, di berbagai daerah kemudian dibentuklah sebuah kelompok barisan yang disebut dengan “Barisan Kiai” yang berisi para kiai sepuh. Selain diharapkan nasihat-nasihatnya dalam peperangan juga untuk membakar semangat para pejuang. Beberapa dari mereka juga ada yang memanggul senjata, ikut berperang di front terdepan. Di level nasional, pasukan ini dipimpin langsung oleh KH Wahab Hasbullah.
Keberadaan mereka memang sangat dirahasiakan, karena anggotanya terdiri atas para kiai sepuh, yang memang tidak pernah muncul dipermukaan. Bahkan di antaranya sudah tua renta, yang berjalan dan melihatpun pun sudah tidak mampu. Namun demikian, mereka menjadi tokoh yang sangat disegani.
Di Jawa Tengah, seperti yang dipaparkan dalam buku Hisbullah Surakarta (1992), Barisan Kiai dipimpin oleh KH Ma’ruf Mangunwiyoto, seorang tokoh NU yang juga pengasuh Pesantren Jenengan Solo.
Di Solo sendiri, Barisan Kiai dipimpin oleh KH Abdurrahman yang usianya sudah sangat uzur. Ulama lain yang tergabung dalam Barisan Kiai di Solo ini yakni KH R Moh Adnan, Kiai Abdul Karim Tasyrif, Kiai Martoikoro, Kiai Asnawi dan Kiai Amir Thohar. (Ajie Najmuddin)
Terpopuler
1
Panduan Shalat Idul Adha: dari Niat, Bacaan di Antara Takbir, hingga Salam
2
Takbiran Idul Adha 1446 H Disunnahkan pada 5-9 Juni 2025, Berikut Lafal Lengkapnya
3
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
4
Khutbah Idul Adha: Mencari Keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail dalam Diri Manusia
5
Terkait Polemik Nasab, PBNU Minta Nahdliyin Bersikap Bijak dan Kedepankan Adab
6
Khutbah Jumat: Meraih Hikmah Kurban di Hari Raya Idul Adha
Terkini
Lihat Semua