Malang, NU Online
Haul Akbar dan Istighosah NKRI yang diselenggarakan Yayasan UNIQ bekerjasama dengan Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW) pada 9-10 Maret 2018 berjalan lancar.
Acara yang dihelat di Pesantren UNIQ Cabang Malang ini juga diisi dengan gelaran wayang bertajuk Petruk Gugat.
Sekretaris Jendral PB MDHW Hery Haryanto Azumi tiba di Pesantren UNIQ Pamotan, Dampit, Malang, Jumat (9/3) pukul 15.30 WIB. Ia didampingi beberapa Pengurus Pusat dan Pengurus Wilayah.
Kehadiran Hery dan pengurus MDHW lainnya disambut dengan antusias oleh pengasuh Pesantren UNIQ KH Gufron Albantani dan para hadirin yang ada di acara itu. Kang Gufron, begitu panggilan akrabnya, dalam sambutannya, menyanjung peran yang telah dijalankan oleh MDHW selama ini.
“Bahwa adanya MDHW penting. Apalagi terus berupaya merangkul semua golongan," kata KH Gufron Albantani.
Menurutnya, bangsa ini butuh mediator yang mampu menyatukan semua golongan untuk menjaga keharmonisan negeri.
"Negeri ini butuh mediator untuk menjaga keharmonisan berbangsa," tambahnya.
KH Gufron Albantani kemudian mengajak Hery ke panggung untuk menyerahkan pelakat dan gunungan wayang. Kemudian Hery diminta untuk memberikan gunungan wayang kepada ki dalang secara simbolik.
Di saat bersamaan, Hery juga mengatakan bahwa setiap anak bangsa punya tanggung jawab membangun bangsa. Peran warga sipil, khususnya para ulama dan santri, dalam upaya membangun bangsa sangat signifikan. Hal itu harus dipupuk dan dilestarikan. Ulama dan santri tidak boleh kendur dalam menjaga keutuhan NKRI dan membangun bangsa.
"Jadi ulama dan santri merupakan elemen tak terpisahkan bangsa ini, dari dulu hingga sekarang," kata Hery.
Karena itu, Hery sangat mengapresiasi kegiatan Pesantren UNIQ dengan menggelar Haul Akbar dan Istighosah NKRI.
"Apa yang telah dilakukan Pesantren UNIQ patut dijadikan inspirasi," tambahnya. (Red: Kendi Setiawan)