Nasional

Tradisi Walimatussafar, Berdoa agar Haji Mabrur

NU Online  ·  Kamis, 20 September 2012 | 07:19 WIB

Jepara, NU Online
Muslim yang akan menunaikan ibadah haji sangat mengharapkan hajinya menjadi mabrur. Karenanya sebelum berangkat menuju tanah suci mereka memohon doa restu kepada orang tua, keluarga dan tetangga. Demikian dipaparkan KH Mahyan Ahmad dalam pengajian walimatus safar di desa Margoyoso kecamatan, Kalinyamatan, Rabu (19/9).<>

Menurutnya balasan haji mabrur tidak lain adalah surga. Selain kemabruran haji yang diharapkan juga dari calon haji merupakan selamat. “Harapan dari calon haji adalah berangkat dan pulangnya selamat sehingga bisa berkumpul lagi dengan keluarga di rumah,” tutur kyai asal Grobogan.

Kyai Mahyan dalam ceramahnya menyebut 3 jenis ibadah haji. Pertama, ibadah haji panggilan iblis. Yakni panggilan haji untuk memamerkan bahwa dirinya telah berangkat haji. Kedua, haji panggilan malaikat Izrail. Dari rumah dalam keadaan sehat walafiyat  tetapi disana dipanggil ke rahmatullah.

Ketiga, haji panggilan Nabi Ibrahim as. “Mudah-mudahan yang mengikuti pengajian malam ini sudah dipanggil oleh Nabi Ibrahim dan segera menunaikan ibadah haji,” doanya.

Berkaitan dengan kemabruran haji ia memohon agar meluruskan niat, menjaga mulut dan tidak pelit. Niat lanjutnya jangan sampai didomplengi hal-hal yang negatif. Sepulang dari tanah suci, imbaunya, mulut agar digunakan untuk berkomunikasi yang baik-baik. Sebelum dan sesudah haji, Mahyan berharap, jamaah haji agar tidak pelit kepada siapapun.   

KH Muchlisul Hadi, Syuriyah MWCNU Kalinyamatan menambahkan, selain beberapa hal tersebut uang saku jamaah haji harus halal. Rezeki halal, menurutnya, dicapai dengan cara-cara yang baik. Di samping itu diharapkan menguasai manasik haji. Sehingga penyelenggara ibadah haji menyelenggarakan kegiatan manasik haji tujuannya adalah agar calon haji mampu menguasainya dengan baik. 



Redaktur    : A. Khoirul Anam
Kontributor: Syaiful Mustaqim