PBNU Rencanakan Indonesia Jadi Pusat Syariah Dunia
NU Online · Selasa, 10 Juni 2025 | 20:00 WIB

Ketum PBNU Gus Yahya Staquf saat menerima kunjungan Harvest Advizor Financial Holdings dan Power Pro Pte Ltd di lantai 3 Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, pada Selasa (10/6/2025). (Foto: TVNU/Juned)
Mufidah Adzkia
Kontributor
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menerima kunjungan Harvest Advizor Financial Holdings dan Power Pro Pte Ltd di lantai 3 Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, pada Selasa (10/6/2025).
Sekretaris Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Lakpesdam PBNU) Ufi Ulfiah menjelaskan bahwa dalam pertemuan itu, PBNU membentuk perencanaan strategis untuk membawa Indonesia menjadi pusat syariah dunia.
“PBNU membentuk Technical Working Group semacam satu entitas yang terdiri dari PBNU sebagian organisasi masyarakat di Indonesia, kemudian Harvest Syariah Fund mereka adalah Advisor investment dalam syariah investment yang based di area kerjanya di berbagai negara, kemudian satu lagi yaitu ahli teknologi Power Pro yang tadi juga turut hadir,” jelasnya.
Ufi memaparkan hasil diskusinya mengenai potensi Indonesia menjadi negara terdepan dalam pusat syariah dunia. Sebab umat Muslim di Indonesia memiliki kreativitas yang tinggi dan industri kreatif yang tumbuh dengan cepat.
“Indonesia sebenarnya punya modal untuk menjadi salah satu negara terdepan dalam pusat syariah dunia, karena populasi Muslim kita paling banyak di dunia, kemudian ulama di Indonesia juga sangat banyak dan memiliki keilmuan yang sangat-sangat memadai,” paparnya.
Saat ini, lanjut Ufi PBNU sedang merencanakan untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat syariah dunia dengan membangun infrastruktur keuangan.
“PBNU ingin mulai mengembangkan visi ini melalui berbagai kemitraan strategis. Rencana besarnya adalah kita ingin membangun infrastruktur keuangan yang syar'i, harvest ini adalah institusi atau syariah advisor yang sudah memiliki portofolio mengelola dana-dana syariah dari berbagai negara tetapi dengan sistem syar'i,” terangnya.
Senada dengan Ufi, Managing Director Harvest Advisor Financial Holdings Andrew Tan juga menyampaikan keinginan mereka untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat syariah dunia.
“Kami ingin memperluas kerja sama dengan PBNU untuk bisa menjadikan Indonesia sebagai pusat syariah dunia,” jelasnya.
Andrew juga menerangkan bahwa hasil diskusi dalam pertemuan tersebut bertujuan untuk memajukan Muslim yang progresif.
“Di saat yang sama, kami mencoba menciptakan ekosistem yang lebih baik berdasarkan kriteria dan pedoman PBNU di Indonesia dan terhubung dengan seluruh dunia,” ungkapnya.
Andrew juga menjelaskan mengenai Harvest Advisor Financial Holdings merupakan perusahaan pengelola dana di Singapura dan memiliki mitra strategis Harvest Fund Management di Tiongkok, yang merupakan salah satu perusahaan pengelola investasi terbesar di China.
Terpopuler
1
Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU: Eksploitasi SDA Hanya Memperkaya Segelintir Orang
2
Meski Indonesia Tak Bisa Lolos Langsung, Peluang Piala Dunia Belum Pernah Sedekat Ini
3
Cerpen: Tirakat yang Gagal
4
Jamaah Haji Indonesia Diimbau Tak Buru-buru Thawaf Ifadhah, Kecuali Jamaah Kloter Awal
5
Pentingnya Kematangan Pola Pikir dan Literasi Finansial dalam Perencanaan Keuangan
6
Jamaah Haji Indonesia Bersyukur Tuntaskan Fase Armuzna
Terkini
Lihat Semua