Nasional

Tokoh Agama Didorong Turut Serta dalam Memajukan Bangsa

NU Online  ·  Kamis, 7 September 2017 | 10:03 WIB

Bali, NU Online
Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat KH Cholil Nafis menegaskan, para tokoh lintas agama memiliki tanggung jawab untuk ikut serta dalam memajukan bangsa Indonesia. Mereka berkewajiban untuk menjadikan titik kebersamaan dalam nilai-nilai agama untuk menyejahterakan masyarakat. 

“Para tokoh agama harus ikut berperan aktif dalam mendukung program kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga,” kata Kiai Cholil saat memberikan sambutan dalam acara Rapat Pimpinan Nasional Forum Antar Umat Beragama Peduli Keluarga Sejahtera dan Kependudukan (Fapsedu) di Bali, Kamis (7/9).

Menurut Kiai Cholil, saat ini sumber daya manusia Indonesia masih tertinggal dari negara-negara lain. Indonesia masih mengalami berbagai macam persoalan sumber daya manusia seperti stunting  atau pendek fisik dan intelektual dengan prosentase 37 persen. 

“Hal ini akibat kurang gizi saat ibu hamil dan anak balita,” katanya.

Selain itu, imbuh Kiai Cholil, tenaga kerja Indonesia masih 60 persen lulusan sekolah dasar. Sedangkan, Indek Pembangunan Manusia (IPM) masih di peringkat 113 dari 188 negara yang disurvei. 

“Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia pada September 2016 sebanyak 27,76 juta jiwa atau 10,70% secara persentase,” tegasnya.

Bonus demografi
Dosen Pascasarjana Universitas Indonesia itu mengatakan, sebentar lagi Indonesia akan mendapatkan bonus demografi. Dimana usia penduduk Indonesia yang produktif atau usia kerja lebih banyak dibandingkan dengan penduduk dengan usia yang tidak produktif. Ia menyatakan, peran tokoh agama harus dimaksimalkan untuk membangun kualitas manusia Indonesia. 

“Bonus demografi hanya akan menguntungkan jika SDM bangsa Indonesia berkualitas,” ucap lulusan Universitas Malaya itu.

Bagi Kiai Cholil, hal yang paling mendasar dalam membangun sumberdaya manusia agar dapat menjadi bangsa yang kompetitif adalah harus dimulai dari keluarga.

“Sebab keluarga adalah komunitas terkecil dari masyarakat nasional dan dunia,” pungkasnya.

Acara tersebut berlansung dari 5-7 September dengan tema Revitalisasi Peran Tokoh Agama dalam Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkarakter dan Berwawasan Kebangsaan. Acara ini dibuka Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr. Surya Candra Suropati. Sedangkan pidato kunci disampaikan oleh Wakil Gubernur Bali, I Ketut Sudikerta. (Muchlishon Rochmat/Abdullah Alawi)