Nasional

Tinggalkan Partai Khittah NU Mesti Wujudkan Swasembada Garam

NU Online  ·  Jumat, 16 Januari 2015 | 13:03 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua PBNU Prof DR M Maksum Machfoedz mengajak pengurus NU di barisan pesisir untuk memerhatikan kesejahteraan petambak garam. Menurut Prof Maksum, pengurus NU di sekitar pesisir pantai berkewajiban mengimplementasikan Khittah NU 1926 dalam konteks garam mewujudkan swasembada.
<>
Demikian disampaikan Prof Maksum di hadapan pengurus ASPEGNU dan utusan Kementerian Kelautan dan Perikanan Sudirman Sa’ad dalam seminar nasional di Gedung PBNU, Rabu (14/1) sore.

“Makna Khittah NU 1926 bukan hanya tidak mengurusi PPP atau PKB, tetapi juga mengurusi garam,” terang Prof Maksum di hadapan sedikitnya 30 peserta diskusi.

Semangat Al-Quran untuk memberi makan orang miskin, menurutnya, bermakna memberikan penghasilan kepada orang-orang miskin. Para petambak jelas dipermainkan oleh para importir dan tidak didukung oleh regulasi pemerintah.

“Dengan memperjuangkan swasembada garam, pengurus NU terlibat langsung menjaga mata pencarian petambak garam yang mayoritas warga NU,” tegas Prof Maksum.

Dalam kesempatan ini, ia juga menyayangkan kecurangan pihak-pihak yang bermain dalam menjatuhkan harga garam lokal. Pihak-pihak ini selalu memiliki alasan palsu untuk mengimpor garam.

“Kelangkaan garam, demonstrasi menuntut kenaikan harga garam lokal, naiknya harga garam, menjadi alasan palsu bagi Bulog atau Kemendag untuk mengimpor garam,” tegas Prof Maksum.

Semua alasan palsu ini menjadi alasan pendukung untuk mengambil kebijakan impor dalam pelbagai kebutuhan di dalam negeri seperti beras, sapi. (Alhafiz K)