Nasional

Tim Sepak Bola NTT Porseni NU Berasal dari Kampung Halaman Pemain Timnas

Kam, 19 Januari 2023 | 14:30 WIB

Tim Sepak Bola NTT Porseni NU Berasal dari Kampung Halaman Pemain Timnas

Tim sepak bola NTT di Porseni NU. (Foto: NU Online/Malik)

Surakarta, NU Online

Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi salah satu kontingen yang mengirimkan atletnya pada Pekan Olahraga dan Seni Nahdlatul Ulama (Porseni NU) cabang sepak bola di Kota Surakarta, Jawa Tengah. Mahdi Ibrahim, Manajer Sepak Bola Pelajar NTT menceritakan bahwa sepak bola sudah menjadi rutinitas di NTT.


"Kalau terkait dengan persiapan namanya juga rutinitas, untuk sepak bola di NTT rutinitas. jadi begitu ada undangan untuk mewakili NTT pada kegiatan Porseni, maka kami sedikit menaikkan intensitas latihannya," ujarnya kepada NU Online saat ditemui di Stadion Mini Suarakata pada Ahad lalu.


Ia menceritakan bahwa Tim Sepak Bola NTT kategori pelajar pada Porseni 2023 berasal dari salah satu kabupaten di NTT yaitu Kabupaten Alor.


NTT menjadi salah daerah penghasil pesepakbola berbakat di Indonesia di antaranya yaitu: Yabes Roni Malaifani, Aldo Leki, Fladiano Suares, Gery Sae, Abdul Hamid, Endong Tirtayasa, Muhammad Junaedin, dan lain sebagainya.


"Mereka ini pelajar, kebetulan mereka ini semuanya dari Kabupaten Alor, salah satu kabupaten yang berada di Nusa Tenggara Timur. Yang mungkin kalau salah satu pemain nasional itu Yabes Roni. Kebetulan ini kampungnya Yabes Roni. Hanya beda sebelah kampung," imbuhnya.


Mahdi mengatakan bahwa Tim Sepak Bola NTT kategori pelajar pada Porseni NU melakukan seleksi. Total yang mengikuti seleksi ada 187 orang berasal dari Madrasah, dan Sekolah Menengah. Tahap pertama mengerucut menjadi 86 orang, tahap kedua 35 orang, tahap terakhir 18 orang.


"Porseni ini bukan hanya sebagai ajang untuk kita bermain sepak bola tetapi sekaligus sebagai silaturahmi kami dengan rekan-rekan sepak bola yang ada di Indonesia yang terlibat dalam event porseni ini," paparnya.


Dirinya berharap agar kegiatan Porseni NU ini bukan yang pertama dan terakhir. Melainkan bisa dilakukan setiap tahun, atau setidaknya 3 tahun sekali. Karena selama ini banyak tim-tim sepak bola hanya melakukan latihan saja tidak ada kompetisi.


"Kalau target saya pikir kita datang untuk bertanding secara maksimal. Untuk hasilnya di atas sudah ada yang menentukan. Siapa mau jadi pemenangnya, draw, kalah, atau menang mainlah dengan enjoy, menikmati pertandingan. Insyaallah kemenangan akan datang menghampiri," paparnya.


Menurutnya kegiatan Porseni NU ini merupakan catatan sejarah bagi NU, dan menunjukkan bahwa NU peduli dengan olahraga dan seni. Serta merupakan sebuah langkah besar, langkah super maju, dan langkah super hebat yang dilakukan oleh NU.


"Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pengurus NU bukan hanya di pusat tetapi di daerah, karena telah mengadakan Porseni NU ini terutama cabang sepak bola," pungkasnya.


Kontributor: Malik Ibnu Zaman

Editor: Fathoni Ahmad