Tangis Gus Mus Ajak para Ustadz dan Habib Hadirkan Akhlak Rasulullah
NU Online Ā· Kamis, 3 Desember 2020 | 09:15 WIB
Muhammad Faizin
Kontributor
Jakarta, NU Online
āUmat ini betul-betul rindu kepada akhlaknya Rasulullah SAW. Rindu pada prilakunya yang santun dari Rasulullah SAW. Tolong kepada para kiai-kiai, para ustaz, para habib, tolong hadirkan lagi akhlaknya Rasulullah SAW. Kasih sayangnya Rasulullah pada sesama. Dakwahnya Rasulullah yang mengajak. Tolong itu dihadirkanā
Itulah permintaan KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) dengan suara bergetar dan menahan tangis, wujud keprihatinan dan kegelisahannya pada fenomena kegaduhan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat saat ini.Ā
Mustasyar PBNU ini mengajak para pendakwah untuk mengedepankan akhlak, meneladani dan menampilkan akhlak Rasulullah SAW bukan hanya dalam ucapan saja. Hal ini agar orang-orang awam yang tidak paham Al-Qurāan dan kurang paham dengan pribadi Rasulullah, bisa menyimak melalui akhlak orang-orang yang mengerti Al-Qurāan dan sirah Rasulullah SAW.
āTolong, tampilkan itu dalam prilaku. Agar orang yang awam dan lugu-lugu ini bisa meniru. Mudah-mudahan ini menjadi jariyah kalian, kalau Anda sudi menampilkan akhlak Rasulullah dalam masyarakat terutama yang sekarang ini. Cukup itu. Cukup itu,ā pinta Gus Mus kembali.
Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Rembang, Jawa Tengah ini, saat-saat ini bisa disaksikan bersama-sama, banyak orang-orang yang ingin mengajak ke surga tapi dengan cara neraka. Saat ini banyak amar maāruf nahi munkar yang tidak lagi berlandaskan kasih sayang, tapi banyak yang berlandaskan kebencian.Ā
āAmar ma'ruf nahi munkar itu sebenarnya adalah manifestasi dari kasih sayang. Orang tidak akan ber-amar ma'ruf dan ber-nahi munkar terhadap sesama kalau dia tidak menyayangi sesama,ā jelasnya pada video acara Haul Virtual KH Achmad Masduqi Mahfudz yang diunggah di kanal Youtube GusMus Channel, Ahad (29/11).
Akhlak Rasulullah menurut Gus Mus harus diwujudkan terlebih dahulu oleh para pemimpin, tokoh, ulama, kiai, dan Ā para ustadz, kaitannya dengan umat, anak-anak generasi penerus bangsa, dan orang-orang yang perlu diajak ke surga.
Gus Mus mengingatkan bahwa akhlak lebih utama untuk diraih dari ilmu. Ilmu menurutnya bisa dicari sendiri melalui perkembangan teknologi yang saat ini memudahkan setiap orang untuk mengakses informasi.
āSekarang ada Google. Kalau tidak mau membaca sendiri, ada Google. Tidak bisa muthalaah sendiri ada banyak kesempatan kita membaca melewati internet,ā jelasnya.
Tapi lanjut Gus Mus, keteladanan dan kasih sayang kepada sesama tidak bisa ditemukan di internet, google, ataupun medsos. Kebalikannya, di media sosial banyak orang mengatasnamakan Nabi Muhammad SAW, tapi dengan perilaku yang bertentangan sama sekali dengan Nabi.
Oleh karenanya ia mengajak kepada umat Islam untuk mencontoh akhlak Rasulullah yang selalu berbicara lembut, tidak pernah menyinggung orang, tidak pernah mencaci, dan tidak pernah menghina.
āKarena gurunya, Allah SWT, panduan yang diberikan oleh gurunya, Al-Qurāanul Karim, itu memang menyuruh untuk demikian,ā katanya.
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Fathoni Ahmad
Ā
Ā
Terpopuler
1
Aliansi Masyarakat Pati Bersatu Tetap Gelar Aksi, Tuntut Mundur Bupati Sudewo
2
Resmi Dilantik, Ini Susunan Pengurus LBH Sarbumusi Masa Khidmah 2025-2028
3
Ribuan Santri Pati Akan Gelar Aksi Tolak Kenaikan Tarif PBB 250 Persen hingga 5 Hari Sekolah
4
INDEF Soroti Pemblokiran Rekening yang Dianggap Reaktif dan Frustrasi Pemerintah Hadapi Judi Online
5
Obat bagi Jiwa yang Kesepian
6
Harlah Ke-81 Gus Mus, Ketua PBNU: Sosok Guru Bangsa yang Meneladankan
Terkini
Lihat Semua