Standarisasi Sekolah Maarif NU Memiliki Kekhasan Tersendiri
NU Online · Selasa, 29 Mei 2012 | 04:51 WIB
Jakarta, NU Online
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional, pemerintah telah menetapkan Standar Pendidikan Nasional yang digunakan secara seragam di seluruh Indonesia. Dari situ, mutu sebuah sekolah bisa diketahui. Standar ini merupakan standar minimal yang harus dipenuhi.
<>
Terdapat 8 kriteria standar yang harus dipenuhi meliputi standar isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan. Maarif NU sepakat akan keberadaan standar ini, tetapi ingin memiliki kekhasan tersendiri.
“Sekolah NU harus memiliki kekhasan dan keunggulan yang bisa menjadi sumbangan, yaitu nuansa keislaman dan ke-NU-an,” kata Ketua PP Maarif NU Mansur Ramly dalam pembukaan acara workshop Standar Nasional Pendidikan Maarif NU di gedung PBNU, Selasa, 29 Mei 2012.
Ramly menjelaskan, saat ini terdapat 12.000 sekolah yang berada dibawah binaan Maarif NU, tetapi hal ini saja tidak cukup karena persaingan sekarang menuntut keberadaan mutu yang memadai. Meskipun demikian, ia mengingatkan, mutu tidak harus selalu identik dengan sekolah internasional atau mengcopy metode asing.
Ia menuturkan, ketika masih menjabat sebagai Dirjen Litbang Kementerian Pendidikan Nasional, ia mendapat laporan seorang siswa asal Yogyakarta yang pindah ke Amerika Serikat. Dari kelas dua di Jogja, ia ingin meneruskan ke kelas tiga di AS, tetapi ketika diuji, ternyata kemampuannya sudah setara dengan mahasiswa, sehingga ia mendapat rekomendasi untuk langsung masuk universitas.
Dikatakannya, siswa tersebut berasal dari sekolah yang biasa-biasa saja, dalam arti tidak memiliki embel-embel internasional. Dari contoh tersebut, ia berharap sekolah Maarif tidak terpaku pada embel-embel, tetapi mampu menunjukkan kualitas dirinya.
Acara ini diikuti oleh pengurus PW Maarif NU dari lima wilayah. Hasil dari materi ini akan disebarluaskan ke sekolah-sekolah yang berada dibawah naungan Maarif NU.
Sementara itu Katib Syuriyah PBNU HM Mujib Qolyubi yang memberi sambutan menyatakan, NU harus mampu bersikap proporsional terhadap pemerintah, mengkritisi dan melindungi. Pendidikan merupakan aspek penting untuk bisa mengambil sikap tersebut.
Penulis: Mukafi Niam
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua