Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
NU Online · Jumat, 13 Juni 2025 | 14:00 WIB

Ilustrasi: jamaah haji Indonesia turun dari bus shalawat di Misfalah, Makkah, Arab Saudi, 14 Mei 2025. (Foto: NU Online/Patoni/MCH 2025)
Patoni
Penulis
Makkah, NU Online
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi memfasilitasi kepulangan jamaah haji lebih awal ke Tanah Air bagi jamaah yang masih sakit. Program ini juga dinamakan tanazul, pulang lebih awal dari jadwal yang telah ditentukan.
Kasi Media Center Haji (MCH) PPIH Arab Saudi Daker Makkah, Dodo Murtado mengatakan bahwa program ini juga dinamakan mutasi kloter.
"Program ini diprioritaskan bagi jamaah yang sakit dan membutuhkan perawatan segera di tanah air. Program mutasi kloter mempertimbangkan ketersediaan seat kosong pada penerbangan pulang di kloter tujuan," kata Dodo dikonfirmasi, Jumat (13/6/2025) di Makkah.
Dodo menjelaskan, tanazul terbagi dua kategori, yaitu jamaah sakit dan pengisian seat kosong.
"Untuk jamaah sakit, syarat yang harus disiapkan adalah surat rekomendasi dari petugas kesehatan kloter dan surat rekomendasi dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja Makkah," jelas Dodo.
Sementara untuk pengisian seat kosong, diperuntukkan jamaah penggabungan ke kloter asal dalam Embarkasi yang sama dan jamaah yang harus pulang dahulu karena alasan dinas.
Dodo mengatakan, pengajuan pulang lebih awal disampaikan melalui sektor masing-masing, kemudian diteruskan kepada Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah.
Sementara itu, Kepala KKHI Makkah Edi Supriyatna mengatakan, saat ini di KKHI tengah merawat 35 orang pasien dengan sejumlah gejala. Di antaranya jantung, hipertensi, demensia, dan lainnya.
"Kalau saat ini 35 orang pasien, kalau total keseluruhan mungkin lebih dari 200-an pasien yang sudah dirujuk ke sini," ujar Edi, Kamis (12/6/2025) di Makkah.
Lebih lanjut, Edi menjelaskan bahwa mayoritas jamaah haji yang meninggal dunia ialah karena ada komorbit penyakit jantung.
"Karena penyakit jantung, penyakit jantung usia mereka sekitar 50-69 tahun," kata Edi.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
4
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
5
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua