Nasional

Sembilan Makanan Khas Lampung, Cocok Dinikmati Saat Muktamar

Sab, 4 Desember 2021 | 21:30 WIB

Sembilan Makanan Khas Lampung, Cocok Dinikmati Saat Muktamar

Seruit (Foto Ilustrasi: Resepmasakanrumahan)

Jakarta, NU Online
Bila berkunjung ke suatu daerah, tidak lengkap rasanya jika tidak menikmati kuliner khasnya. Tak terkecuali para muktamirin (peserta muktamar) yang berkunjung ke Lampung untuk hadir pada gelaran Muktamar Ke-34 Nahdlatul Ulama. Sepertinya wajib bagi mereka untuk mencicipi masakan khas Lampung yang penus cita rasa dan memiliki kekhasan tersendiri.

 

Masakan Lampung secara umum tidak sama seperti masakan Jawa yang dominan manis. Kuliner masakan lampung dominan berasa gurih dan pedas. Berikut ini sembilan kuliner yang wajib Anda cicipi saat hadir ke Lampung untuk bermuktamar yang dirangkum oleh NU Online.


1. Seruit
Seruit adalah jenis sambal yang merupakan perpaduan antara tempoyak durian, sambal terasi dan pindang ikan, ditambah sedikit air jeruk. Seruit ini merupakan lambang kebersamaan. Ini karena masyarakat Lampung biasa menyebutnya dengan sebutan ‘Nyruit’ atau makan bersama-sama teman, saudara atau keluarga untuk lebih menguatkan persaudaraan.


Dikutip dari laman dinaspariwisata.lampungprov.go.id, Nyruit merupakan tradisi turun-temurun yang masih melekat sampai sekarang. Seruit ini berawal dari kesukaan masyarakat Lampung yang senang makan makanan segar, pedas, dipadu dengan lalapan dan sambal.


Bahan-bahan untuk membuat sruit adalah sambal terasi yang sudah jadi, tempoyak durian, pindang ikan dan sedikit air. Rasa seruit memang sedikit aneh bagi yang baru mencobanya karena ada campuran rasa asin, pedas dan asam-asam segar juga rasa gurih dari pindang ikan. Seruit lebih cocok dimasak dengan lalapan, baik mentah ataupun matang, seperti daun singkong rebus, labu rebus, jengkol, terong, petai, julang-jaling, dan daun mangga muda.


2. Tempoyak
Makanan ini berbahan dasar daging durian matang sama seperti sruit. Pembuatan tempoyak dilakukan dengan menambah sedikit garam dan dilakukan fermentasi dalam wadah kedap udara lebih kurang 3 hari 3 malam. Tempoyak juga sering dipadukan dan dimasak dengan gulai yang memiliki cita rasa asam dan pedas. Untuk menambah kenikmatan, sajian gulai digunakan bersama ikan patin dengan berbagai bumbu tambahan seperti bawang merah, bawang putih, cabai serta kunyit bakar.


3. Gulai Balak
Selain gulai tempoyak, Lampung juga memiliki kuliner berbahan santan kelapa yakni gulai balak. Gulai ini tidak dicampur dengan tempoyak namun dipadu dengan bumbu rempah-rempah yang memang banyak dihasilkan dari Sai Bumi Ruwa Jurai ini. Campuran kapulaga, pekak, biji pala, cengkeh, cabai, bawang merah, dan bawang putih bersatu, menjadikan gulai ini cocok bagi pemburu kuliner bercita rasa pedas. Jika gulai tempoyak dicampur dengan ikan patin, gulai balak sering dipadukan dengan daging sapi atau kambing. Gulai balak sering dipadukan juga dengan ketupat dan sering disajikan saat lebaran.


4. Pindang Patin
Selain dijadikan bahan dasar bersama tempoyak, ikan patin di Lampung juga diolah menjadi makanan khas yakni pindang patin. Makanan ini menjadi salah satu favorit masyarakat Lampung. Pindang patin berisipaduan bumbu di antaranya bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, serai, daun salam hingga belimbing sayur. Kuah yang disajikan dari pindang patin cenderung bening seperti kuah sayur asam.


5. Gulai Taboh
Selain ada gulai tempoyak, pindang patin, lampung juga memiliki makanan berkuah lainnya yakni gulai taboh. Makanan ini berbahan dasar santan kelapa dan ikan laut segar. Campuran ikan segar ini biasanya dipadu dengan sayur mayur seperti rebung, kacang panjang, atau daung tangkil. Selain ikan segar, gulai taboh juga sering dipadukan dengan ikan asap dengan kuah kental.


6. Gabing
Bagi sebagian orang, makanan ini mungkin unik dan belum pernah mencicipinya. Hal ini karena bahan dasarnya berasal dari batang kelapa muda yang berada di bagian atas pohon kelapa. Batang pohon yang juga biasa disebut dengan pondoh ini dipotong kecil-kecil kemudian direbus dan dimasak dengan campuran santan. Gabing bercita rasa gurih dengan beberapa variasi di antaranya dicampur dengan daging.

 

7. Umbu
Jika gabing berasal dari batang kelapa muda, masakan umbu berasal dari bahan dasar rotan muda. Cara memasaknya adalah dengan merebus rotan muda sampai empuk. Bahan rebusan ini biasanya dibuat oseng-oseng dengan campuran berbagai bumbu dapur. Terkadang rotan muda ini tidak dimasak namun dijadikan lalapan dengan rasa sedikit pahit.


8. Pandap
Jika di Jawa ada pepes, di Lampung ada pandap. Makanan ini berbahan dasar daging ikan yang dihaluskan dengan paduan bumbu seperti bawang putih, bawang merah dan cabai. Setelah bahan dicampurkan, kemudian dikukus cukup lama yakni 8 jam. Biasanya daging ikan yang digunakan adalah ikan tongkol.

 

9. Lapis Legit
Untuk kuliner kue, Lampung memiliki kue khas yakni lapis legit. Kue ini tidak berbahan dasar tepung namun menggunakan bahan telur. Bahan dasar inilah yang menyebabkan tekstur lapis legit berminyak dan lengket dengan rasa manis yang mendominasi.

 

Inilah di antara beberapa kuliner dari sekian banyak makanan khas yang patut Anda coba saat datang ke Lampung. Makanan ini bisa kita dapatkan di berbagai tempat dengan harga yang terjangkau. Selamat menikmati!


Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Kendi Setiawan