Nasional JELANG MUKTAMAR KE-34 NU

Agenda Utama Muktamar NU Dipusatkan di Pesantren Darussa’adah Lampung Tengah

Kam, 11 November 2021 | 12:30 WIB

Agenda Utama Muktamar NU Dipusatkan di Pesantren Darussa’adah Lampung Tengah

Ketua OC Muktamar ke-34 NU KH Imam Aziz (kiri) dalam konferensi pers di Gedung PBNU, Kamis (11/11/2021) petang. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online
Ketua OrganizingCommittee (OC) Muktamar Ke-34 Nahdlatul Ulama, KH Imam Aziz, menjelaskan bahwa panitia telah menentukan lokasi-lokasi yang akan digunakan untuk rangkaian muktamar. Lokasi-lokasi tersebut berada di Kabupaten Lampung Tengah dan Kota Bandarlampung.


Kiai Imam menjelaskan bahwa untuk agenda utama muktamar seperti pembukaan dan sidang-sidang pleno di Pesantren Darussa’adah Kabupaten Lampung Tengah. Sementara penutupannya dijadwalkan di UIN Raden Intan Kota Bandarlampung.


“Hal ini diputuskan dengan berpegang pada prinsip Nahdlatul Ulama yang tak bisa lepas dari pesantren sekaligus komitmen visi mengembangkan pesantren,” kata Kiai Imam dalam Konferensi Pers di Gedung PBNU, Jakarta, Kamis (11/11/2021).


Sementara untuk sidang-sidang komisi termasuk kegiatan bahtsul masa’il akan disebar di tiga lokasi di Kota Bandarlampung. Lokasi yang akan menjadi tempat sidang dan bahtsul masail ini meliputi tiga kampus yakni Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan, Universitas Lampung, dan Universitas Malahayati.


“Terdapat tiga sidang komisi yakni program kerja, organisasi, dan rekomendasi dan tiga sidang bahtsul masail yakni waqi’iyah, maudluiyah, dan qanuniyah,” kata Kiai Imam Aziz.


Kiai Imam menegaskan, Muktamar ke-34 yang masih dalam suasana pandemi ini akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Hal ini dimulai dari pendaftaran peserta yang nantinya akan berdasarkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi. Pihaknya juga sedang menunggu jawaban dari Satgas Covid Nasional dan Daerah terkait pelaksanaan Muktamar kali ini.


“Muktamar akan diatur agar bagaimana tidak terjadi kerumunan. Sehingga membagi komis-komisi menjadi bagian yang sangat penting untuk menjaga protokol kesehatan,” tegasnya. 

 

Panitia sendiri telah memutuskan untuk membatasi peserta dengan skema peserta dengan masing-masing tiga orang dari perwakilan pengurus wilayah, cabang, dan cabang istimewa.


Skemanya yakni 34 PWNU (102 orang), 521 PCNU (1.563 orang), 31 PCINU (93 orang), serta 14 badan otonom (42 orang) dan 18 lembaga (54 orang) di tingkat pusat. Ditambah pula utusan PBNU dari unsur syuriyah (32 orang), mustasyar (15 orang), a’wan (20 orang), dan tanfidziyah (38 orang).


“Maka total peserta sebanyak 1.959 orang. kemudian ditambah jumlah panitia sebanyak 336 orang, sehingga akan ada 2.295 peserta resmi yang menghadiri muktamar,” terang pria asal Pati Jawa Tengah ini.


“(Total) ini merupakan separuh dari yang selama ini normal dalam muktamar. Biasanya tujuh peserta dan sekarang kita batasi (tiga peserta) dari masing-masing utusan PW, PC, dan PCI,” jelasnya.


Kiai Imam menyebut bahwa persiapan muktamar kali bisa jadi yang paling singkat dibanding perhelatan Muktamar-muktamar NU sebelumnya. Sebab, persiapan untuk menggelar forum permusyawaratan tertinggi dengan peserta dari berbagai penjuru Indonesia dan dunia ini hanya dalam jangka waktu dua bulan.


“Semoga muktamar dapat berjalan lancar, aman, dan tidak ada aral melintang serta halangan apapun,” pungkasnya.


Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Musthofa Asrori