Santri-Santri Ini Akan Sekolah Sambil Bekerja Di Jepang
NU Online · Sabtu, 10 Mei 2014 | 12:00 WIB
Jakarta, NU Online
Sebanyak 41 santri yang berasal dari berbagai pesantren di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat, beberapa bulan lagi akan 'terbang' ke Jepang untuk melanjutkan pendidikan sekaligus bekerja paruh waktu di sana.
<>
Agar nanti dapat beradaptasi di negeri sakura, saat ini mereka sedang menjalani pendidikan di Pesantren Internasional Nahdlatul Ulama yang berlokasi di bilangan Cijantung, Jakarta.
Muhammad Ghazali, salah seorang pengurus pesantren mengungkapkan, pesantren
Internasional Nahdlatul Ulama ini merupakan program dari Lembaga Ta'mir Masjid (LTM) PBNU.
"Manajamen Pesantren ini dibawah LTM PBNU, sudah bekerjasama dengan Pengurus Cabang Istimewa NU Jepang untuk 'mengkondisikan' di sana, kemarin Ketua LTM beserta tim sudah ke Jepang" Kata Ghazali kepada NU Online di Komplek Pesantren Internasional Nahdlatul Ulama, Jum`at (9/4)
Ditambahkan Ghazali, di Jepang para santri akan melanjutkan sekolah sesuai dengan minat dan bakatnya, untuk menutupi kebutuhan hidup disana, mereka akan bekerja paruh waktu dan PCI NU Jepang sudah menyiapkan hal itu.
"Diharapkan ketika sudah di Jepang para santri ini bisa sekaligus mengenalkan kepada masyarakat dunia pada umumnya dan masyarakat Jepang pada khususnya tentang Islam Nusantara yang santun dan toleran" imbuhnya
Menurut Ghazali, para santri ini adalah angkatan pertama dan jika program ke Jepang berjalan sukses, Pesantren yang diasuh oleh K. Syamsudin Saum ini rencananya akan membuka program ke negera Belanda, Jerman dan beberapa negara lainnya. (Aiz Luthfi/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Akhir Safar, Songsong Datangnya Maulid
2
Gaji dan Tunjangan yang Terlalu Besar Jadi Sorotan, Ketua DPR: Tolong Awasi Kinerja Kami
3
KPK Tetapkan Wamenaker Immanuel Ebenezer dan 10 Orang Lain sebagai Tersangka Dugaan Pemerasan Sertifikat K3
4
Prabowo Minta Proses Hukum Berjalan Sepenuhnya untuk Wamenaker yang Kena OTT KPK
5
LF PBNU Rilis Data Hilal Jelang Rabiul Awal 1447 H
6
Pemerintah Berencana Tambah Utang Rp781,9 Triliun, tapi Abaikan Efisiensi Anggaran
Terkini
Lihat Semua