Nasional

Profesionalitas Petugas Tentukan Mutu Layanan untuk Jamaah Haji 2019

Ahad, 24 Februari 2019 | 09:35 WIB

Profesionalitas Petugas Tentukan Mutu Layanan untuk Jamaah Haji 2019

(Foto: @saudi gazette)

Jakarta, NU Online
Ketua Komnas Haji Mustolih Siradj berharap rekrutmen petugas haji 2019 menghasilkan petugas yang bermutu. Pasalnya, mutu petugas haji berpengaruh kuat dengan penyelenggaraan ibadah haji dan kualitas layanan terhadap jamaah.

Menurutnya, dengan petugas yang profesional jamaah mendapatkan layanan yang benar-benar prima dan sesuai dengan yang dijanjikan oleh pemerintah. Layanan yang  prima dan profesional adalah hak yang sangat mendasar bagi jamaah dari sejak berangkat ke embarkasi, beribadah di tanah suci sampai kembali lagi ke tanah air dengan selamat.

“Jika pun jamaah mengalami sakit, ia benar-benar mendapatkkan perhatian dan perawatan yang optimal, khususnya bagi mereka yang kategori risti (berisiko tinggi),” kata Mustolih di Jakarta kepada NU Online, Sabtu (23/2) malam.

Dosen Hukum Bisnis Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta ini menambahkan, jamaah haji berhak mendapatkan layanan yang prima dan oprimal mengingat seluruh kebutuhan penyelenggaraan haji dibiayai oleh APBN dan uang setoran jamaah, termasuk untuk membiayai para petugas.

Ia mengatakan, berkaca pada tahun 2018 lalu, kurang lebih ada sekitar tiga ribuan petugas haji untuk melayani sekitar 511 kloter. Artinya, diperlukan sebanyak 1022 petugas yang menyertai jamaah dari unsur Kemenag yang terdiri atas Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI) dan Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI).

Selain itu, dibutuhkan 1533 petugas dari unsur Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang tergabung dalam Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI).

“Sementara untuk petugas nonkloter yang tergabung dalam PPIH Arab Saudi, kuotanya berjumlah 836 petugas. Jumlah ini terdiri atas 530 petugas dari unsur Kemenag dan istansi terkait, termasuk media dan TNI/POLRI, serta 306 petugas dari unsur Kemenkes,” kata Mustolih. (Alhafiz K)