Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) Aminuddin Ma’ruf menegaskan bahwa organisasi yang dipimpinnya selalu dan tetap memegang teguh amanah orang tua di Nahdlatul Ulama. Amanah itu adalah menjaga ideologi akidah Islam Ahlussunah wal-Jamaah di kampus-kampus.
<>
Saat PMII didirikan, kata dia, para anggota yakin hanya satu amanah itu yang dibebankan kepada organisasi yang didirikan di Surabaya tahun 1960. Sehingga menjaga amanah itu hukumnya fardhu ‘ain bagi PMII.
“Yang lain-lain itu fardu kifayah,” ujarnya saat pidato pada “Doa untuk Bangsa”, di Graha Mahbub Djunaidi kantor PB PMII, Jalan Salemba Tengah, Jakarta Pusat Kamis malam (29/1).
Dengan demikian, lanjut dia, kembali ke kampus adalah jalan yang harus dilakukan PMII saat ini.
Lebih lanjut Amin mengatakan, bahwa hingga saat ini PMII telah mampu memproduksi ulama-ulama ternama dan kader-kader yang mampu bersaing di segala lini. “Jebolan PMII saat ini tidak hanya mampu bersaing di ranah politik. Tapi juga mampu bersaing di ranah birokrasi dan akademisi,” ujarnya.
Doa untuk Bangsa dilakukan dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus memperingati hari lahir Nahdlatul Ulama (Harlah NU) ke 89. Kegiatan diawali dengan Khotmil Qur’an pada pukul 16.00 WIB, istghatsah, dan pemotongan tumpeng.
Ratusan anggota, kader dan senior PMII turut hadir dalam kegiatan ini. Dihadiri pula Menteri Sosial RI Hj Khofifah Indar Parawansa, Prof.Dr.H Machasin, Dirjen Bimas Kemenag dan Prof.Dr.KH Nasaruddin Umar, Rektor IPTIQ Jakarta. (Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
6
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
Terkini
Lihat Semua