Nasional

Pesantren Asuhan Kiai Said Syukuran Harlah Kelima

NU Online  ·  Jumat, 27 Juli 2018 | 17:00 WIB

Pesantren Asuhan Kiai Said Syukuran Harlah Kelima

Syukuran harlah kelima Pesantren Al-Tsaqafah Ciganjur, Jaksel

Jakarta, NU Online
Pesantren Luhur Al-Tsaqafah Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan yang diasuh Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj mengadakan syukuran peringatan hari lahirnya yang kelima, Jumat (27/7) malam. Pemotongan tumpeng dilakukan Kiai Said didampingi istrinya, Hj Nurhayati; Kepala Pesantren dan Kepala Madrasah Aliyah Al-Tsaqafah, KH Idris Sholeh; dan Kepala Madrasah Tsanawiyah Al-Tsaqafah, KH Sofwan Yahya.

KH Idris Sholeh berharap, Al-Tsaqafah menjadi mercusuar dalam bidang keilmuan. "Pondok pesantren ini semoga menjadi mercusuar, menjadi manaratul ilm. Tidak hanya tingkat Ciganjur, Jagakarsa Jakarta selatan, nasional dan semoga amin tingkat internasional," ucapnya.

Menurutnya, jika diumpamakan sebuah negara, usia Al-Tsaqafah yang baru menginjak lima tahun ini masih masa anak-anak. Ibnu Khaldun dalam kitabnya yang monumental, Muqaddimah membagi masa sebuah negara menjadi tiga fase; fase anak-anak, muda (matang, gemilang), dan tua atau pikun. Sementara usia negara terbagi menjadi tiga generasi dan setiap generasi hanya berumur 40 tahun. Oleh karena itu,  mengutip teori Ibnu Khaldun, usia sebuah bangsa akan selesai pada usia 120 tahun.




“Al- Tsaqafah umurnya baru lima tahun. Ini umur anak-anak, umur masa balita, umur anak saya kali mungkin ya. Artinya, ini adalah masanya pendiri, masanya perjuangan, masanya Buya Kiai Said Aqil Siroj menanam, menancapkan, membuat pondasi untuk ke depan,” katanya.

Oleh karena itu, agar Al-Tsaqafah tetap eksis, tiga fase yang digambarkan Ibnu Khaldun tersebut harus menjadi perhatian semua pihak, yang mempunyai kepedulian terhadap pesantren yang berdiri pada Juli 2013 itu, yakni dengan cara memperkuat manajemen.

Acara yang diselenggarakan seusai shalat isya itu dihadiri sejumlah pengurus teras PBNU di antaranya KH Abdul Manan Ghani, H Robikin Emhas, H Eman Suryaman, H Iqbal Sullam, H Marsudi Syuhud, Andi Najmi Fuadi, Direktur Said Aqil Siroj (SAS) Institute M Imdadun Rahmat, Ketua Umum PP ISNU Ali Masykur Musa, dan pejabat Muspika kecamatan setempat. (Husni Sahal/Kendi Setiawan)