Jakarta

Pemerintah Perlu Beri Perhatian Serius pada Sekolah Nonformal, Wadah Pendidikan Kaum Marginal

NU Online  ·  Jumat, 18 Juli 2025 | 12:30 WIB

Pemerintah Perlu Beri Perhatian Serius pada Sekolah Nonformal, Wadah Pendidikan Kaum Marginal

Relawan Yayasan Anak Nagari Indonesia menyerahkan paket perlengkapan sekolah kepada anak yatim dalam program Lebaran Yatim 1447 H di Penjaringan, Jakarta Utara, Ahad (13/7/2025). (Foto: dokumen pribadi)

Jakarta Utara, NU Online

Pemerintah diminta memberi perhatian lebih serius terhadap keberadaan sekolah nonformal yang selama ini menjadi wadah pendidikan bagi kelompok marginal.


Di tengah gencarnya program Sekolah Rakyat yang digagas Kementerian Sosial, keberadaan lembaga-lembaga seperti Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) tidak boleh diabaikan.


Kementerian Sosial menargetkan 100 Sekolah Rakyat berbasis asrama (boarding school) dapat mulai beroperasi pada pertengahan Juli ini. Program ini menyasar anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem agar dapat mengakses pendidikan secara gratis.


Namun demikian, aktivis sekaligus praktisi pendidikan informal di Jakarta Utara, Malik, mengingatkan bahwa perhatian negara juga perlu diarahkan kepada lembaga pendidikan nonformal yang telah lama bekerja di tengah masyarakat.


“Sekolah nonformal, termasuk PKBM dan lembaga pendidikan masyarakat lainnya, juga layak mendapatkan perhatian serius dari negara. Ribuan anak yang terpinggirkan justru diselamatkan oleh sistem pendidikan alternatif ini,” kata Malik, sebagaimana dikutip NU Online Jakarta


Malik menegaskan bahwa bentuk keberpihakan nyata dari pemerintah sangat dibutuhkan, terutama dalam bentuk dukungan anggaran, pengakuan yang setara, dan perlindungan melalui regulasi yang jelas.


Ia menyebut, masih banyak anak dari kelompok yatim, dhuafa, anak jalanan, anak dengan disabilitas, pekerja anak, hingga anak korban bencana dan konflik keluarga yang belum mampu mengakses pendidikan formal.


“Anak-anak seperti mereka kini terselamatkan berkat pendidikan alternatif seperti PKBM, komunitas belajar, dan sekolah nonformal lainnya,” ujar Malik.


Baca selengkapnya di sini