Nasional

Peringatan Isra' Mi'raj Ingatkan Muslim Agar Kuat

Rab, 3 April 2019 | 22:00 WIB

Peringatan Isra' Mi'raj Ingatkan Muslim Agar Kuat

Peringatan Isra' Mi'raj PP Fatayat NU, Rabu (3/4).

Jakarta, NU Online
Peringatan Isra' Mi'raj hendaknya dijadikan oleh umat Islam sebagai kekuatan dan penambah semangat. Hal itu berdasarkan apa yang dialami Nabi Muhammad Saw yang mengalami kesedihan dan cobaan sebelum peristiwa Isra' Mi'raj.

"Bagaimana Rasulullah menghadapi masalaah besar, ditinggalkan oleh apa yang dicintai yaitu istrinya, Khadijah, yang memberikan dukungan dengan semangat, pikiran, dan harta kekayaannya," ujar Rais 'Aam PBNU, KH Miftakhul Ahyar saat mengisi Peringatan Isra' Mi'raj Fatayat NU di Hotel Balairung, Matraman, Jakarta Pusat, Rabu (3/4) siang.

Kewafatan Siti Khadijah tersebut, membuat Rasulullah seperti burung kehilangan satu sayapnya. Hanya dengan sayap sebelah menggambarkan betapa tak mudah untuk terbang seperti biasanya.

"Lalu Rasulullah juga ditinggalkan oleh pamannya, Abu Tholib yang selalu melindunginya," lanjut Rais 'Aam.

Namun Rasulullah kuat dan iklhas sehingga dapat menghadapi semua cobaan tersebut. Allah menghibur Rasulullah melalui peristiwa Isra' Mi'raj.

Hikmah dari peristiwa tersebut, bahwa peringatan Isra' Mi'raj menjadi sumber energi bagi kita. "Yang tadinya penakut menjadi pemberani; yang semula diam menjadi bergerak; yang tidak mengajak (kepada kebaikan) menjadi suka mengajak," papar Rais 'Aam.

Namun, dakwah yang perlu dilakukan, kata Rais 'Aam harus mengedepankan ajakan, bukan ejekan. "Dakwahnya mengajak, bukan mengejek," ujarnya.

Kekuatan dalam menghadapi semua cobaan dan ujian juga harus menjadi pegangan umat Islam saat ini. Bagi warga NU yang dicoba dengan rongrongan dan upaya pecah belah oleh pihak-pihak yang membeci NU, ujian dan cobaan penting dihadapi dengan tetap menjaga persatuan. (Kendi Setiawan)