Muhammad Syakir NF
Penulis
Cirebon, NU Online
Habib Hasanain bin Muhammad bin Yahya menyampaikan bahwa orang yang beriman kepada Allah SWT bakal dikumpulkan dengan keturunannya kelak di akhirat. Hal itu disampaikan saat memberikan mauidhah hasanah pada Tahlil Akbar dalam rangka Haul Almarhumin Sesepuh dan Warga Pondok Buntet Pesantren 2021, Sabtu (10/7), yang digelar secara virtual.
Â
Mengutip Tafsir Hasyiyah Showi, Habib Hasanain menyampaikan bahwa secara bahasa memang berarti turun ke bawah, anak dan cucu. Padahal, yang disebut keturunan itu, jelasnya, tidak hanya itu, melainkan juga meliputi orang tua, kakek, nenek.
Â
Ia mengatakan bahwa Allah SWTÂ memberikan kenikmatan untuk orang yang beriman dapat memberikan syafaat bagi sesamanya. Ketika orang tua ketaatannya lebih besar, maka anak cucu yang menjadi keturunanannya dapat mengikuti orang tua. Pun sebaliknya, orang tua akan mengikuti anak, jika anaknya tersebut memiliki ketaatan yang lebih daripadanya.
Â
"Untuk itu, cara terbaik untuk memuliakan orang tua kita adalah beramal sebanyak-banyaknya karena dengan amal kita, kalau amal kita lebih banyak dari orang tua kita, insyaallah orang tua kita mendapatkan kemuliaan," ujar Pengasuh Pondok Pesantren Jagasatru, Kota Cirebon, Jawa Barat itu.
Â
Berkumpul dengan dengan orang tua, suami, istri, anak memberikan rasa ketenangan tersendiri. Terlebih kumpul demikian tidak hanya di dunia, melainkan di akhirat kelak, di surga.
Â
Lebih lanjut, Habib Hasanain menjelaskan bahwa orang tua bukan saja dilihat dari segi nasab saja, melainkan juga karena adanya sebab. "Termasuk orang tua itu ada dua, ada orang tua dari sisi nasab, ada juga orang tua dengan sebab, yaitu karena cinta,"Â terang putra Ayip Muh, ulama kharismatik Cirebon itu.
Â
Oleh karena itu, ia berharap kecintaan santri dan masyarakat terhadap orang alim, insyaallah dapat mengantarkan mereka untuk berkumpul lagi bersama mereka di surga kelak.
Â
"Mudah-mudahan itu yang akan kita dapatkan sore ini. Kumpul lagi bukan hanya di dunia, tetapi juga di surga," harapnya. "Bukan di akhirat, tapi di surga. Agak memaksa," selorohnya.
Â
Pewarta: Syakir NF
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menggali Hikmah Ibadah Haji dan Kurban
2
Khutbah Jumat: Menggapai Pahala Haji Meskipun Belum Berkesempatan ke Tanah Suci
3
Keistimewaan Bulan Dzulhijjah dan Hari Spesial di Dalamnya
4
Amalan Penting di Permulaan Bulan Dzulhijjah, Mulai Perbanyak Dzikir hingga Puasa
5
Khutbah Jumat: Persahabatan Sejati, Jalan Keselamatan Dunia dan Akhirat
6
Kelola NU Laksana Pemerintahan, PBNU Luncurkan Aplikasi Digdaya Kepengurusan
Terkini
Lihat Semua