Nasional

Perempuan Dinilai Strategis Galakkan Olahraga

NU Online  ·  Selasa, 24 April 2018 | 07:45 WIB

Jakarta, NU Online
Keterlibatan perempuan dalam menggerakkan olahraga di masyarakat sangat tepat, karena jumlah perempuan menjadi mayoritas di Indonesia itu. Selain itu, anggota keluarga akan cepat bergerak apabila ibu yang dalam hal ini perempuan, mengajak anggota keluarganya agar berolahraga.

Hal itu disampaikan Deputi 3 Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta pada peluncuran Pekan Olahraga Perempuan (POP), Selasa (24/4) di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat.

Dikatakan Isnanta salah satu permasalahan yang terjadi di Indonesia adalah derajat kebugaran jasmani masyarakat yang masih rendah. “Tes nasional baru 18 persen masyarakat Indonesia yang bugar. Di dalamnya ada perempuan. Lalu yang aktif bergerak baru 30 persen,” papar Isnanta.

Diukur jumlah langkah masyarakat Indonesia sangat kurang, di mana rata-rata hanya 3 ribuan langkah per hari. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan misalnya Hong Kong yang mencapai 7 ribuan langkah. Sementara angka ideal adalah 10 ribu langkah per hari.

Isnanta berharap gelaran POP benar-benar bisa menjadi awal dari gaya hidup masyarakat. Ia mengatakan Fatayat NU memiliki kepedulian yang tinggi dalam mengenalkan kembali khazanah budaya melalui olahraga tradisional gobak sodor yang dipertandingkan pada POP Agustus mendatang.

Pekan Olahraga Perempuan yang untuk pertama kalinya dilakukan, diyakini bisa membangkitkan kembali keunggulan budaya dengan dipilihnya gobak sodor sebagai salah satu yang dipertandingkan.

“Olahraga tradisional gobak sodor dapat membangun kebersamaan, karena ada kerja sama tim, ada rasa kegembiraan, persaudaraan, spotivitas. Sangat cocok untuk membangkitkan spirit kegembiraan,” tambah Isnanta.

Hal itu menurutnya menjadi bagian penting dalam mengupayakan sehat rohani dan sosial, selain juga sehat jasmani melalui olah raga. (Kendi Setiawan)