Nasional

Perdebatan Islam Nusantara Disesalkan Ketum PB Al Wasliyah

NU Online  ·  Jumat, 27 Juli 2018 | 20:30 WIB

Perdebatan Islam Nusantara Disesalkan Ketum PB Al Wasliyah

Peserta lokakarya berdiskusi

Jakarta, NU Online
Ketua Umum PB Al Washliyah, H Yusnar Yusuf turut menyayangkan tanggapan negatif yang disuarakan segelintir pihak atas konsep Islam Nusantara yang digaungkan NU.

“MUI menyebut Islam wasathiyah, tidak apa-apa. Namun, NU menyebut Islam Nusantara hebohnya luar biasa,” kata Yusnar saat berbicara pada sesi panel Lokakarya Nasional Pengarusutamaan Moderasi Beragama Sebagai Implementasi Resolusi Dewan HAM PBB 16/18 di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, Kamis (26/7).

Untuk mencegah timbulnya persoalan semacam itu, menurut Yusnar perlu adanya sinergitas antara ormas dan pemerintah. Hal itu agar embrio kebencian bisa terkuras.


(Baca: MUI Sumbar Tolak Islam Nusantara, Begini Tanggapan MUI Pusat)

Pria yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Kerukunan Antarumat Beragama ini menyampaikan adanya orang yang dituduh tidak baik, merupakan embrio kebencian atau intoleran. Dengan demikian intoleran sesungguhnya berasal dan adanya di diri orang tersebut.

“Kalau Islam sendiri yang menjustifikasi dari dalam maka ini yang menjadi masalah. Lebih-lebih jika yang menyebut adalah tokoh agama, maka stigma itu akan muncul. Ada ulama A, B, C maka kalau disebut begitu, akan menimbulkan masalah yang besar,” paparnya.

Menurutnya kalau ingin HAM di Indonesia tidak ada masalah, orang harus berpegang kepada peraturan. Jika ada yang tidak sepaham, akan menjadi masalah. “Oleh karena itu jangan ada stigma di masyarakat,” imbaunya.  

Ia menilai secara umum moderasi di tengah-tengah umat beragama di Indonesia sebenarnya sudah bagus. Bahkan ia menyebut Sumatera Utara, yang merupakan daerah asalnya, belum pernah ada pertentangan antaragama. “Karena banyak ormas yang mengedepankan kerukunan,” tegasnya. (Kendi Setiawan)