Probolinggo, NU Online
Para penghuni rutan perlu diberikan pembinaan akhlak dan pelatihan keterampilan sebagai bekal agar setelah keluar memiliki pekerjaan dan tidak lagi mengulangi perbuatannya. Dengan demikian mereka mampu memenuhi kebutuhan hidup keluarganya melalui usaha yang dijalaninya.
<>
Hal tersebut ditegaskan oleh Mustasyar PCNU Kabupaten Probolinggo H Hasan Aminuddin saat berkunjung ke Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II B Kraksaan Kabupaten Probolinggo, Sabtu (21/2).
“Harus ada sebuah pembinaan akhlak dan pelatihan keterampilan sebagai upaya pemberdayaan ekonomi dari pemerintah. Sehingga begitu keluar, para alumni ini ada pekerjaan dan tidak menganggur. Sehingga yang terbiasa lupa akhirnya tidak lupa lagi. Dan, jangan pernah berharap suatu saat nanti akan kembali ke tempat ini,” ungkapnya.
Lelaki yang kini duduk sebagai anggota Komisi VIII DPR RI ini banyak memberikan motivasi kepada para penghuni rutan agar tidak berputus asa dan tetap semangat menjalani kehidupan.
“Setiap manusia yang hidup di dunia tidak lepas dari salah dan khilaf. Semua tergantung kepada sujud dan taqwanya kepada Allah SWT. Jadi jangan pernah putus asa, harus tetap semangat. Setelah keluar dari sini harus lebih baik dari sebelumnya,” jelasnya.
Hasan menerangkan bahwa sistem pembinaan di Rutan Kelas II B Kraksaan tidak seperti rutan yang lain. Kesan penjara sama sekali tidak ada, hanya yang terlihat suasana religius. Hal ini yang menjadikan rutan ini terkenal dengan Pondok Pesantren Darut Taubah yang mengajak para penghuninya untuk benar-benar bertaubat yang sungguh-sungguh.
“Pondok Pesantren Darut Taubah Rutan Kelas II B Kraksaan merupakan satu-satunya rutan yang mendapatkan pengakuan dari Kementerian Agama RI dan layak menjadi pondok pesantren,” terangnya.
Menurut Hasan, ada 3 (tiga) sifat manusia yang harus dihindari setelah keluar dari Rutan Kelas II B Kraksaan. Yakni, malas yang pada akhirnya akan mengajak manusia mencuri, malu yang pada akhirnya akan menipu orang lain dan sok alim yang nantinya akan menjual agamanya.
“Jika para penghuni menghindari sifat-sifat tersebut, maka saya percaya setelah keluar dari tempat ini akan menjadi orang yang sukses. Tentunya hal itu harus didukung dengan bekal keterampilan dan pembinaan ketaqwaan kepada Allah SWT,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Mahbib)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
4
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
5
Pemerintah Perlu Beri Perhatian Serius pada Sekolah Nonformal, Wadah Pendidikan Kaum Marginal
6
KH Kafabihi Mahrus: Tujuan Didirikannya Pesantren agar Masyarakat dan Negara Jadi Baik
Terkini
Lihat Semua