Penanaman Nilai Moderasi Beragama di Kalangan Pelajar Sangat Penting
Sen, 18 Oktober 2021 | 15:00 WIB
Nuriel Shiami Indiraphasa
Kontributor
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU), Aswandi Jailani, mengungkapkan bahwa penanaman nilai moderasi beragama di kalangan pelajar sangat penting.
Hal tersebut menjadi salah satu program unggulan yang dijalankannya dan termaktub dalam keputusan hasil konferensi besar (konbes) dan rapat kerja nasional (rakernas) IPNU di Lampung 2019 lalu.
“Moderasi Beragama merupakan salah satu program prioritas IPNU periode ini,” terangnya pada dikusi publik PP IPNU dan Rescure SKSG UI bertajuk Moderasi Beragama dalam Menangkal Paham Radikalisme di Kalangan Pelajar yang digelar secara daring, Jumat (15/10/2021).
“Yaitu, memasukkan Moderasi Beragama ataupun di dalam program prioritas PP IPNU perihal penguatan ideologi, baik itu ideologi Islam Ahlussunah wal Jamaah maupun ideologi kita Pancasila,” sambung Aswandi.
Melansir survei dari Alvara Research Center, Aswandi menyebutkan bahwa kelompok usia 15-25 tahun adalah kelompok yang paling rentan menjadi sasaran pemahaman radikal.
Oleh karena itu, mengampanyekan Moderasi Beragama, lanjut dia, menjadi hal penting guna menyadarkan dan menyamakan persepsi masyarakat, terutama kelompok pelajar untuk bisa menjadi agen penyebaran untuk bersikap moderat di tengah kemajemukan masyarakat Indonesia.
“Kita menyebutkan pelajar di sini, karena awal masuknya virus ataupun pemikiran yang tidak pro Pancasila disusupi melalui sekolah, baik SMA maupun MA di seluruh Indonesia,” ungkap Ketum PP IPNU.
Dalam pelaksanaannya, Aswandi juga mengatakan bahwa pihaknya sudah membuat modul yang dapat menunjang kesuksesan program pemantapan ideologi tersebut. Selain itu, kerja sama strategis baik dari universitas maupun dari lembaga pemerintahan juga diperlukan guna memaksimalkan program.
“Kami selaku pelajar NU bergerak ke sekolah, baik sekolah umum maupun sekolah swasta, agar pelajar bisa kita berikan pemahaman terkait Moderasi Beragama yang saat ini menjadi program pemerintah Republik Indonesia,” kata Aswandi.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Rescure Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI) Garnadi Walanda, mengatakan bahwa urgensi penanaman nilai Moderasi Beragama perlu terus dicanangkan.
“Mengingat bahwa ideologi Pancasila dan UUD 1945 yang menjadi pedoman ketatnegaraan terus diuji dengan berkembangnya paham radikalisme di Indonesia,” kutipnya dari penelitian Budijanto dan Rahmanto (2021).
“Kita perlu membahas pentingnya moderasi beragama dalam menangkal paham radikalisme di kalangan pelajar,” tutur Garnadi.
Kontributor: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Musthofa Asrori
Terpopuler
1
Penjelasan Nuzulul Qur’an Diperingati 17 Ramadhan, Tepat pada Lailatul Qadar?
2
Khutbah Jumat: Ramadhan Momentum Lestarikan Lingkungan
3
Hukum Jamaah dengan Imam yang Tidak Fashih Bacaan Fatihahnya
4
Kisah Unik Dakwah Gus Mus di Pusat Bramacorah hingga Kawasan Lokalisasi
5
Jangan Keliru, Ini Perbedaan Nuzulul Qur'an dan Lailatul Qadar
6
194.744 Calon Jamaah Reguler Lunasi Biaya Haji, Masih Ada Sisa Kuota Haji 2024
Terkini
Lihat Semua