Novei Ahdiyat
Kontributor
Hulu Sungai Utara, NU Online
Pelajar NU sekarang adalah pemimpin NU masa mendatang. Ikatan Pelajar NU (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) merupakan gerbang pertama masuk untuk mengenal apa itu Nahdlatul Ulama. Orang tidak mengenal Nahdlatul Ulama, akan sulit menjadi penerus NU karena akan sulit menggerakkan jamiyyah Nahdlatul Ulama.
“Maka dalam Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) ada yang namanya Masa Kesetiaan Anggota (MAKESTA) kita dikenalkan dasar-dasar, apa itu NU, apa itu Ahlusunnah wal jamaah. Di sana diajarkan juga materi IPNU, disana juga diajarkan bagaimana kepemimpinan, memimpin sebuah organisasi dan bahkan hari ini ditambahkan dengan ke-Indonesiaan,” kata Muhammad Sahlani, Wakil ketua Pimpinan Wilayah IPNU Kalimantan Selatan, Ahad (4/4) malam.
Ia pun mengingatkan tentang salah satu cita-cita Nahdlatul Ulama yaitu mempertahankan aqidah Ahlusunnah wal jamaah dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tujuan ini sudah digaungkan pada Muktamar NU tahun 1936 di Banjarmasin dan harus dikuatkan oleh para pelajar NU.
“Syubbanul yaum rijalul ghad, pemuda hari ini pemimpin masa depan, maka IPNU hari ini adalah NU masa yang akan datang,” katanya pada acara Podcast yang diselenggarakan Pelajar IPNU Kabupaten Hulu Sungai Utara.
Untuk mempersiapkan ini semua, para pelajar NU harus belajar. Hal ini pun diingatkan selalu melalui salam khas IPNU/IPPNU yakni dengan yel: Belajar, berjuang, Bartakwa.
“Ketika kita menjadi seorang pemimpin ya kita harus belajar, bagaimana kita hendak berjuang ya kita harus belajar, pun dengan bertakwa kita harus belajar dulu untuk menuju ketakwaan itu,” ungkapnya.
Jika para pemimpin masa depan tidak belajar, lanjutnya, bisa jadi akan banyak terjadi penyimpangan-penyimpangan.
“Saya berani menjamin ketika seorang berproses dari dasar, maka ia akan bisa memimpin organisasi yang baik, dan bisa menggerakkan jamaah. Maka pelajar NU hari ini harus mempersiapkan diri untuk mengisi NU di masa yang akan datang,”pungkasnya.
Kontributor: Novei Ahdiyat
Editor: Muhammad Faizin
Terpopuler
1
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
2
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
3
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
4
Khutbah Jumat: Menjaga Keluarga dari Konten Negatif di Era Media Sosial
5
PCNU Kota Bandung Luncurkan Business Center, Bangun Kemandirian Ekonomi Umat
6
Rezeki dari Cara yang Haram, Masihkah Disebut Pemberian Allah?
Terkini
Lihat Semua