Jakarta, NU Online
Setelah selama sebulan terjadi hiruk pikuk politik nasional yang melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri yang menguras energi masyarakat, akhirnya presiden membuat keputusan dengan tidak jadi melantik calon Kapolri Budi Gunawan dan mengisi kekosongan pimpinan KPK dengan menunjuk tiga pimpinan baru.
<>
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj berharap perseteruan antara KPK dan Polri tidak terulang kembali di masa mendatang. Dua-dua insitusi negara ini harus bekerjasama dalam upaya penegakan hukum. Ia berharap KPK dan Polri sama-sama kuat.
“Siapapun harus bersikap adil. Presidennya milik kita, Polisi milik kita, KPK juga kita. Semuanya harus taat kepada konstitusi.”
Untuk menegakkan hukum, institusi-institusi tersebut harus diperkuat, bukan malah saling melemahkan dan mencari-cari kesalahan satu sama lain.
“KPK harus Kuat, Polri harus Kuat,” tegasnya.
Ia menjelaskan, dalam kerjasama penegakan hukum tersebut, ada etika dan moral yang harus dijunjung tinggi. Ia mencontohkan, mengajak orang shalat dengan mengata-ngatai “goblok” akan membuat orang merasa tersinggung, padahal ajakannya benar.
“Ini perlu menjadi evaluasi,” jelasnya. (mukafi niam)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
4
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
5
Pemerintah Perlu Beri Perhatian Serius pada Sekolah Nonformal, Wadah Pendidikan Kaum Marginal
6
KH Kafabihi Mahrus: Tujuan Didirikannya Pesantren agar Masyarakat dan Negara Jadi Baik
Terkini
Lihat Semua