PBNU: Fenomena Mahalnya Masker karena Ketakutan Berlebihan
NU Online · Sabtu, 8 Februari 2020 | 04:00 WIB
Memasuki pekan keenam sejak merebaknya wabah Corona tipe baru di China, menimbulkan fenomena langka dan mahalnya harga masker.
Ketua PBNU Bidang Kesehatan Syahrizal Syarif menilai hal itu disebabkan ketakutan yang tidak rasional dari masyarakat sehingga berlomba-lomba mendapatkan masker. Bahkan banyak yang rela membeli masker dengan harga sangat tinggi.
Olah karena itu, buat masyarakat Indonesia saat ini tidak perlu menggunakan masker, termasuk juga di Natuna, dimana karantina sedang berlangsung.
Masker juga perlu dipakai oleh mereka yang sedang merawat keluarga yang sakit gangguan pernafasan. Namun, jika tidak dalam kondisi-kondisi tersebut, Syahrizal menegaskan tidak perlu repot-repot memakai masker.
Pewarta: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Aliansi Masyarakat Pati Bersatu Tetap Gelar Aksi, Tuntut Mundur Bupati Sudewo
2
5 Poin Maklumat PCNU Pati Jelang Aksi 13 Agustus 2025 Esok
3
Harlah Ke-81 Gus Mus, Ketua PBNU: Sosok Guru Bangsa yang Meneladankan
4
Obat bagi Jiwa yang Kesepian
5
Innalillahi, A'wan Syuriyah PWNU Jabar KH Awan Sanusi Wafat
6
RMINU Jakarta Komitmen Bentuk Kader Antitawuran dengan Penguatan Karakter
Terkini
Lihat Semua