PBNU Dorong Pemerintah Perhatikan Industri Domestik
NU Online · Sabtu, 19 November 2016 | 15:03 WIB
Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Mochammad Maksum Machfoedz menyebut pemerintah lebih memerhatikan impor sebagai model pembangunan ekonomi nasional. Semestinya pemerintah lebih memerhatikan model perekonomian berbasis industri domestik.
“Keliru model pembangunan nasional. Karena kita mengandalkan impor sebagai landasan industri nasional,” kata Prof Maksum dalam seminar perekonomian di tengah rangkaian Rakernas PBNU di Jakarta, Sabtu (19/11) sore.
Menurut Prof Maksum, kebijakan perekonomian yang berbasis industri domestik akan memberikan banyak nilai lebih. “Kalau industri domestik, maka ini akan memberikan banyak nilai tambah. Sumber daya manusia terpakai.”
Di samping itu kebijakan perekonomian nasional berbasis industri domestik dapat mendorong pemeretaan perekonomian, kata Prof Maksum.
Sementara Menteri Keuangan RI Sri Mulyani yang hadir dalam seminar ini menjelaskan kenapa negara tidak mengandalkan sumber daya alam sebagai sumber pendapatan nasional. Menurutnya, sumber daya alam membuat masyarakat tidak produktif.
“Yang terjadi hanya konflik, perang, atau korupsi. Tiga hal ini yang hadir di negara kaya dengan sumber daya alam, tetapi tidak mampu mengelolanya dengan baik,” kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani melirik sektor jasa. Menurutnya, sektor jasa cukup penting. Banyak orang melakukan investasi di bidang kesehatan, ruma sakit, dan asuransi misalnya. “Sektor ini tidak memerlukan banyak sumber daya alam. Sektor ini jelas membutuhkan orang baik dan manajemen yang baik.” (Alhafiz K)
Terpopuler
1
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
2
Zaman Kegaduhan, Rais Aam PBNU Ingatkan Umat Islam Ikuti Ulama yang Istiqamah
3
Waktu Terbaik untuk Resepsi Pernikahan menurut Islam
4
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
5
Ekologi vs Ekstraksi: Beberapa Putusan Munas NU untuk Lindungi Alam
6
Terima Dubes Afghanistan, PBNU Siap Beri Beasiswa bagi Mahasiswa yang Ingin Studi di Indonesia
Terkini
Lihat Semua