Banyumas, NU Online
Menyusul pelaksanaan Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU) untuk para rektor perguruan tinggi Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia di Parung Bogor, 27 Februari-1 Maret 2018 lalu, pekan ini kegiatan serupa diadakan di Banyumas, Jawa Tengah (8-10/3).
PKPNU Angkatan II kali ini tidak hanya diikuti oleh pimpinan dan dosen PTKIN tetapi juga pimpinan dan dosen perguruan tinggi Islam swasta (PTKIS).
"Kami berterima kasih, kalangan perguruan tinggi ikut bergabung satu barisan dengan kader penggerak NU," kata instruktur nasional PKPNU, H Abdul Mun'im DZ.
Kordinator pimpinan PTKIN yang juga Rektor IAIN Purwokerto, A. Luthfi Hamidi mengatakan, kegiatan kaderisasi NU ini diadakan atas inisiatif para pimpinan perguruan tinggi sendiri.
"Semua atas inisiatif peserta, kita minta waktu, minta jadwal PKPNU. Kalangan kampus merasa terpanggil untuk menjawab tantangan dan menyongsong kebangkitan kedua NU, juga menjadikan PTKI sebagai pusat moderasi Islam,” katanya.
"Insyaallah gerakan ini akan disusul dan diikuti oleh PTKIN dan PTKIS lain termasuk beberapa PTN yang sudah berkordinasi dengan kami," tambahnya.
Munurutnya, PKPNU Angkatan I yang diadakan di Lembaga Bina Santri Mandiri (LBSM) Parung, Bogor diikuti 13 rektor PTKIN dan PTKIS antara lain dari UIN Jambi, UIN Lampung, IAIN Samarinda, IAIN Padangsidempuan, IAIN Pekalongan, IAIN Purwokerto, IAIN Surakarta, IAIN Cirebon, IAIN Bengkulu, IAIN Ponorogo, IAIN Pontianak, IAIMA Metro dan UNU Yogyakarta.
Sementara itu, PKPNU II untuk PTKIN/PTKIS di Banyumas kali ini diikuti Rektor UIN Bandung, UNUGHA Cilacap dan IAIN Manado, wakil-wakil rektor, dekan, kaprodi, serta dosen perguruan tinggi Islam dari IAIN Manado, IAIN Samarinda, IAIN Pekalongan dan IAIN Purwokerto.
Pembukaan angkatan II ini dihadiri Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah KH Ubaidillah Shadaqah. Dalam taushiyah singkatnya, Kiai Ubaidilah mengungkapkan kebahagiaannya atas pelaksanaan kaderisasi NU di lingkungan perguruan tinggi.
"Yang sangat terasa sebagai efek PKPNU ini adalah meningkatnya konsolidasi organisasi, baik secara horisontal dan vertikal serta tumbuhnya semangat kemandirian organisasi," ujarnya. (Anam)