Nyai Nihayah, Sosok Hebat di Balik KH Ahmad Shiddiq
NU Online · Jumat, 11 Januari 2019 | 06:00 WIB
Jember, NU Online
Kesuksesan KH Ahmad Shiddiq sebagai seorang pemimpin, tak bisa dilepaskan dari sosok yang sangat setia mendampinginya dalam suka dan duka, yaitu Nyai Nihayah Ahmad Shiddiq, istrinya. Kepergian Nyai Nihayah ke alam barzah, tidak hanya membuat banyak orang merasa kehilangan, namun juga menyebabkan jejak dan rekaman-rekaman lama tentang perannya sebagai pendamping sang suami, terbuka kembali.
“Terus terang, beliau adalah sosok hebat di balik kesuksesan KH Ahmad Shiddiq baik sebagai tokoh nasional maupun sebagai Rais Am PBNU,” tukas Katib Syuriyah PCNU Jember, MN Harisudin kepada NU Online di sela-sela menghadiri pemakaman Nyai Nihayah Ahamd Shiddiq, Jumat (11/1) pagi.
Nyai Nihayah, dalam pandangan Harisudin, adalah seorang muahrrikah, yaitu aktifis perempuan yang terus berjuang mengibarkan panji-panji Islam yang rahmatal lil ‘alamin. Ia tak kenal lelah mengabdi untuk masyarakat dan NU melalui pengajian maupun pemberdayaan masyarakat.
“Kita sebagai penerusnya harus melestarikan perjuangan KH Ahmad Shiddiq dan Ibu Nyai Nihayah,” lanjutnya.
Selain dikenal sebagai aktifis dan pengasuh Pesantren ASHTRA Jember, Nyai Nihayah juga dikenal sebagai sosok yang sederhana, mengayomi umat, perhatian kepada anak-anak muda NU, dan sekaligus dermawan. Kesaksian ini diungkapkan oleh Pengurus PW IPNU Jawa Timur, Muhammad Najib.
Najib mengisahkan, pernah suatu ketika diri dan rekan-rekannya berkunjung ke rumah Nyai Nihayah. Ia pun menyambut Najib dan rekan-rekannya dengan hangat. Selain diberi nasehat, mereka juga diberikan uang untuk kegiatan IPNU.
“Pernah sekali, sowan agenda IPNU ke beliau. Kami diberi nasehat, juga uang untuk IPNU,” jelasnya via telepon seluler kepada NU Online.
Nyai Nihayah dimakamkan di pemakaman Al-Ghofilin. Sebuah kompleks pemakaman keluarga yang berlokasi di sebelah barat masjid Al-Ghofilin, Talangsari, Jember, Jawa Timur.
Para pelayat yang berjubel, memadati masjid hingga area pemakaman, menjadi bukti bahwa masyarakat merasa sangat kehilangan. Talqin yang dibacakan puteranya, KH Firjoun Barlaman dengan tegar dan khusyu’ tidak hanya menandakan kerelaan diri dan saudara-saudaranya melepas kepergian Nyai Nihayah, namun juga menggambarkan kesiapannya untuk meneruskan perjuangan sang ibu tercinta (Aryudi AR/Syakir NF).
Terpopuler
1
Fantasi Sedarah, Psikiater Jelaskan Faktor Penyebab dan Penanganannya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Pergunu Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah di Universitas KH Abdul Chalim Tahun Ajaran 2025
4
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
5
Khutbah Jumat: Tujuh Amalan yang Terus Mengalir Pahalanya
6
Ribuan Ojol Gelar Aksi, Ini Tuntutan Mereka ke Pemerintah dan Aplikator
Terkini
Lihat Semua