Nasional

Nyai Awanillah Amva: Perjuangan Kartini Energi Luar biasa

Kam, 22 April 2021 | 07:15 WIB

Nyai Awanillah Amva: Perjuangan Kartini Energi Luar biasa

Pengasuh Pondok Pesantren Kebon Jambu al-Islami Babakan Ciwaringin, Cirebon Nyai Awanillah Amva beserta para santrinya. (Foto: dok. istimewa)

Jakarta, NU Online

Memperingati Hari Kartini 21 April tentu tidak terlepas dari gelora semangat kaum perempuan dalam menyetarakan kedudukan di berbagai aspek kehidupan.

 

Pengasuh Pondok Pesantren Kebon Jambu al-Islami Babakan Ciwaringin, Cirebon Nyai Awanillah Amva, mengatakan energi yang dimiliki Kartini ia nilai sebagai pengaruh yang luar biasa. 


"Kartini yang ibu nilai dia perempuan yang memiliki energi luar biasa, terlahir sebagai perempuan tapi dia mampu memberdayakan dirinya," kata kepada NU Online, Rabu (21/4).


Sebagai pelopor pembela hak-hak perempuan, Kartini bukan saja memperjuangkan kebebasan atas dirinya, tetapi juga berjuang untuk membela setiap perempuan agar setara supaya sama. Dengan membuka sekolah bagi kaum perempuan pribumi tanpa ada sekat diskriminasi di dalamnya. 


"Kartini sedang tak membela dirinya, dia sedang membela perempuan pada masanya," terang Nyai Awa.


Setiap perempuan dalam kacamata Nyai Awa adalah Kartini, begitu pun setiap orang yang membela hak-hak perempuan, meneladani semangat juang serta kegigihan dalam menjunjung tinggi kesetaraan adalah juga Kartini.


"Perjuangannya, semangatnya juga kegigihannya terus dikobarkan. Karena untuk perempuan menuju kesetaraan dia harus berhadapan dengan dirinya sendiri, lingkungannya, dan juga sesama perempuannya," ungkap Nyai Awa. 


Nyai Awa mengingatkan, dalam meneladani sosok Kartini di masa kini adalah dengan terus menempa diri menjadi lebih baik. "Ibu selalu berpesan bahwa jangan pernah mempunyai keinginan dan impian yang standar dimiliki kebanyakan orang," tegasnya.


Kegigihan Kartini mendobrak segala ketidakmungkinan menjadi suatu kenyataan. Diketahui ketika dalam pingitan, kemampuan berbahasa Belanda Kartini semakin terasah.

 

Nyai Awa berharap kepada kaum perempuan untuk lebih mandiri dan mau berkontribusi melakukan kegiatan-kegiatan yang membawa dampak positif, manfaat dan maslahat sebisanya semampunya.


"Belajarlah dari orang-orang besar karena dibesarkan jiwanya, ambillah pelajaran dari orang-orang kerdil karena dikerdilkan oleh pemikirannya, stay motivated because you can," tulis Nyai Awa dalam unggahannya.


Selain menjadi pimpinan pondok pesantren yang mengasuh para ribuan santrinya, Nyai Awa pun pandai merangkai setiap kata menjadi kalimat yang indah untuk dibaca. Seperti puisi Kartini yang ia bacakan di acara 20 Hari Ngaji bersama 20 Ulama Perempuan.


Berikut larik puisi Kartini karya Nyai Awanillah Amva:


Kartini


Habis gelap bermakna kebodohan

Terbitlah terang bermakna berpengetahuan

Kartini perempuan mutamatina 

Kartini pelopor perempuan dalam kesetaraan 

Kartini perempuan pemberontak kelemahan dan ketidakberdayaan 

Kartini penggerak perempuan 

Kartini pemikir perempuan 

Kartini pembela hak perempuan 

Kartini milik perempuan yang punya keinginan semangat perjuangan kegigihan untuk setara tanpa menghilangkan tanggungjawab sebagai perempuan


Kontributor: Syifa Arrahmah

Editor: Fathoni Ahmad