Nasional

Nahdloh Training Center Siap Fasilitasi Santri Ikuti Program Magang di Jepang

Kam, 11 November 2021 | 05:30 WIB

Nahdloh Training Center Siap Fasilitasi Santri Ikuti Program Magang di Jepang

Direktur LPK-NTC, H Masrur Ainun Najih. (Foto; Dok. NTC)

Subang, NU Online
Lembaga Pelatihan Kerja Nahdloh Training Center (LPK-NTC) Jakarta siap memfasilitasi santri mengikuti program magang di Jepang. Peluang para santri atau alumni pesantren mengais rejeki di luar negeri khususnya Jepang sangat terbuka lebar.


Hal ini disampaikan Direktur LPK-NTC, H Masrur Ainun Najih, saat mengisi materi kegiatan Sosialisasi Program Pemagangan ke Jepang di Kantor PCNU Subang, Jalan Darmodiharjo Nomor 4, Sukamelang, Subang, Jawa Barat, Rabu (10/11/2021).


Prosesnya, kata H Masrur, para santri yang sudah siap secara lahir batin akan diminta untuk membuat bahan promosi penempatan. Kemudian mereka akan mengikuti wawancara secara daring dengan pihak perusahaan penerima di Jepang.


Setelah dinyatakan lulus dalam proses wawancara, maka LPK-NTC akan membekali para peserta magang berupa pendidikan bahasa dan kebudayaan Jepang selama 3 bulan. Setelah selesai pendidikan, kemudian akan mengurus dokumen keimigrasian dan menunggu jadwal keberangkatan ke Jepang.


“Jadi, lulus dulu baru pendidikan dan urus dokumen,” jelas H Masrur di hadapan para pengurus NU dan pengasuh pesantren di Subang yang hadir dalam kegiatan.


Adapun persyaratan untuk mengikuti program pemagangan ini, lanjut dia, adalah para santri atau alumni pesantren lelaki dan perempuan berusia 17 hingga 35 tahun, pendidikan minimal SLTA serta memiliki tinggi dan berat badan yang proporsional.


“Para santri yang sudah diterima di Jepang akan mendapatkan berbagai fasilitas, di antaranya gaji, tempat tinggal, asuransi, transportasi lokal, dan bonus. Peserta magang akan mengikat kontrak selama 3 tahun. Jika ditotal, gajinya bisa mencapai Rp600 juta,” imbuhnya.


Potensi santri
H Masrur pun yakin dengan potensi santri. Sebab, mereka sudah memiliki softskill berupa disiplin, patuh, berkarakter, dan mandiri. Hal ini bisa memudahkan pihak LPK-NTC dalam melakukan pendidikan dan pembinaan sehingga bisa diterima untuk magang di Jepang.


“Saat ini sudah ada satu santri asal Subang yang sedang kami didik dan besok ketika pendidikannya sudah selesai akan segera terbang ke Jepang,” tambahnya.


Lebih lanjut, H Masrur menjelaskan karena Jepang dikenal sebagai negara maju dan warganya memiliki etos kerja yang tinggi, maka pihaknya sangat serius memberikan pembekalan kepada para santri agar mereka bisa memiliki kapasitas yang memadai.


“Selain itu, kami juga harus mempertahankan citra lembaga. Sebab, lembaga kami sudah diakui secara resmi oleh Kementerian Ketenagakerjaan RI dan terdaftar di OTIT Jepang,” jelasnya.


Dalam kesempatan tersebut, ia membuka kesempatan kepada para kiai yang hadir untuk mendaftarkan para santrinya yang berniat magang di Jepang. Caranya bisa langsung menghubungi PCNU Subang karena LPK-NTC dan PCNU Subang sudah menjalin kerja sama di bidang ini.


“Adapun bagi santri luar Subang yang berminat bisa langsung menghubungi LPK-NTC melalui media sosial,” pungkas H Masrur.


Pewarta: Aiz Luthfi
Editor: Musthofa Asrori