PBNU Terima Kunjungan Syekh Mu'taz Al-Subaini, Perkuat Sanad Keilmuan Indonesia-Suriah
NU Online · Selasa, 19 Agustus 2025 | 20:30 WIB
Afrilia Tristara
Kontributor
Jakarta, NU Online
Ulama pakar sanad dan sejarah asal Suriah, Syekh Mu'taz Al-Subaini Ad-Dimasyqi Al-Husaini Al-Atsari, mengunjungi Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jalan Kramat Raya 164 Jakarta, Selasa (19/8/2025).
Kedatangan Syekh Mu'taz disambut langsung oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf di Lantai 3 Gedung PBNU. Kunjungan ini merupakan kali pertama Syekh Mu'taz hadir di Indonesia sekaligus bersilaturahim dengan PBNU.
Gus Yahya menyampaikan bahwa kehadiran Syekh Mu'taz di Indonesia bertujuan memperkuat sanad keilmuan antara Indonesia dan Suriah.
Baca Juga
Tiga Jenis Sanad Agama di Masa Sekarang
"Beliau hadir untuk memperkuat sanad keilmuan antara Indonesia dan Suriah, serta meneruskan warisan keilmuan Syekh Yasin al Fadani yang menjadi rujukan penting dunia Islam," tulis Gus Yahya dalam akun Instagram @yahyacholilstaquf.
Menurut Gus Yahya, sanad dan ilmu merupakan jembatan emas yang harus terus dijaga demi kemaslahatan umat.
Senada dengan hal tersebut, Syekh Mu'taz juga mengapresiasi kegiatan Nasyrus Sanad yang telah diselenggarakan PBNU di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, pada Juli 2025 lalu.
Ia menilai penyelenggaraan Nasyrus Sanad yang berdekatan waktunya dengan kunjungannya ke Indonesia adalah bagian dari takdir Allah yang patut disyukuri, terlebih karena sesuai dengan kepakarannya dalam bidang sanad.
"Setelah mengunjungi beberapa kota di Jawa dan Padang kemarin, saya menyaksikan dan menghadiri halaqah serta memberikan sanad keilmuan," ujar sosok yang juga merupakan Mustasyar PCINU Suriah ini.
Dalam kunjungan tersebut, Syekh Mu'taz menyebut ada dua hal yang membuat hatinya terpaut dengan Indonesia.
"Sebenarnya saya merasa sangat terlambat baru ke Indonesia sekarang ini. Dua hal yang tertanam di hati saya untuk segera berkunjung ke Indonesia," ujar Syekh Mu'taz.
"Yang pertama karena guru saya berasal dari Indonesia, Syekh Yasin Al-Fadani. Yang kedua karen murid-murid saya di Suriah juga banyak yang berasal dari Indonesia," sambungnya.
Di sela-sela perjalanannya di sejumlah kota, Syekh Mu'taz juga menyempatkan diri membaca kitab Al-Arba'una Al-Buldaniyah, yakni kitab yang berisi hadis-hadis yang diriwayatkan dari empat puluh guru Syekh Yasin Al-Fadani dari empat puluh negara.
Ia menyebut, sebagian besar sanad dalam kitab tersebut justru berasal dari ulama Indonesia. Salah satu guru Syekh Yasin yang tercatat dalam kitab itu adalah Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama.
Syekh Mu'taz juga berpesan kepada para muridnya, khususnya yang berada di Indonesia, agar mengamalkan ilmu dengan penuh keikhlasan.
Dalam pertemuan tersebut hadir pula Wasekjen PBNU Ahmad Ginanjar Sya'ban, Dr Ahmad Salam, serta beberapa murid Syekh Mu'taz yang turut mendampingi.
Terpopuler
1
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
2
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
3
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
4
Peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan RI, Ketum PBNU Ajak Bangsa Teguhkan Persatuan
5
Kiai Miftach Jelaskan Anjuran Berserah Diri saat Alami Kesulitan
6
Tali Asih untuk Veteran, Cara LAZISNU Sidoarjo Peduli Pejuang Bangsa
Terkini
Lihat Semua