Nasional

Nahdliyin Serang Doakan Banser yang Meninggal Saat Jadi Relawan Pascagempa Sulteng

NU Online  ·  Sabtu, 6 Oktober 2018 | 11:30 WIB

Nahdliyin Serang Doakan Banser yang Meninggal Saat Jadi Relawan Pascagempa Sulteng

Doa bersama untuk warga Palu dan almarhum Hermawan di Serang, Jumat (5/10)

Serang, NU Online
Bencana datang silih berganti secara insidental dan terkadang sulit diprediksi. Bencana alam pada satu satu sisi menimbulkan rasa takut, di sisi lain dapat membangkitkan rasa empati bagi kaum yang beriman.

Hal itu diungkapkan oleh anggota Banser Tangerang, Andis Kurniawan dalam doa bersama bagi warga terdampak gempa dan tsunami Sulawesi Tengah, dan anggota Banser Mamuju, Hermawan yang gugur saat menjadi relawan penanganan dampak gempa. Andis mengatakan Hermawan yang meninggal saat menjadi relawan, meninggal sebagai syahid.

"Sahabat terbaik kita, almarhum Hermawan gugur saat bertugas. Dia berjuang ke Palu mengikuti arahan masyayikh hingga meraih kesyahidan,” ucap Kang Andis yang juga pengawal ulama Banten, Abuya Muhtadi.

Menurut Kang Andis, dari peristiwa meninggalnya anggota Banser Hermawan dapat diambil hikmah bahwa bencana alam dapat mengantarkan sebagian pecinta ulama menuju gerbang surga. Pasalnya, dengan wasilah empati, kepekaan sosial meningkat dan melahirkan semangat Nahdliyin untuk membantu penanganan pascagempa. Dengan demikian, gerakan amal ibadah pun kian berwarna di Nusantara.

"Mari warnai sisa hidup ini dengan khusyuk beribadah. Mohonlah keselamatan dan kemaslahatan bagi bangsa dan negara," tegas Kang Andis.

Acara doa bersama berlangsung Jumat (5/10) malam di Kampung Sumur RT 09/02, Desa Winong, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, Banten. Selain anggota Ansor Banser dan Nahdliyin, Aparatur Desa Winong, Muhtar Luthfi dan masyarakat sekitar juga turut hadir.


(Warganet Berdoa untuk Hermawan, Relawan Banser yang Meninggal Saat Tangani Dampak Gempa Sulteng)
(Kronologi Meninggalnya Hermawan, Relawan Banser Pascagempa Sulteng)
(Ke Mana Banser Saat Terjadi Bencana? Ini Jawabannya)

Diberitakan sebelumnya, almarhum Hermawan adalah anggota Banser Mamuju yang meninggal saat bertugas membantu penanganan dampak gempa Sulawesi Tengah (4/10). Kasatkorcab Mamuju, Muh Iksan Hidayah mengatakan Hermawan merupakan salah satu anggota Banser yang mengikuti Diklatsar Banser di Mamuju Tengah pada akhir tahun 2016.

Pascagempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Hermawan bekerja di Tagana Mamuju. Hermawan ditugaskan di bagian distribusi logistik di Bandara Tampa Padang Mamuju. Pada Kamis (4/10), Hermawan menuju Posko Bersama untuk mengambil logistik, serta melakukan pelayanan terhadap para korban Posko singgah bersama dan sempat bercerita bersama anggota Banser lainnya di Posko.

"Saat Hermawan pamit ke kosnya, terdengar kabar dari Kurniadi, PC GP Ansor Mamuju, bahwa Hermawan mengalami kesakitan dan harus dibawa kerumah sakit," imbuh Iksan.

Anggota Banser bersama anggota Tagana membawa Hermawan ke rumah sakit. Namun, nyawa Hermawan tidak dapat tertolong. "Beliau mengembuskan nafas terakhirnya sekitar pukul 21.00 malam ini di RSUD Mamuju," kata Ikhsan. (Abdul Hadi Hasan/Kendi Setiawan)