Nasional

Mustasyar PBNU Terangkan Kehidupan Berkeluarga

NU Online  ·  Jumat, 9 Mei 2014 | 22:00 WIB

Kudus, NU Online
Mustasyar PBNU KH Sya’roni Ahmadi mengingatkan, supaya sebuah keluarga meraih kebahagiaan yang sakinah, mawaddah wa rohmah, suami istri harus menjalaninya dengan penuh kehati-hatian.  
<>
“Sudah banyak ayat Al-Qur’an yang menerangkan suami istri atau anak itu bisa jadi musuh dan ada yang menyebut bisa menjadi fitnah. Makanya, seorang pria harus yang baik dan memiliki sikap arif,” ujarnya dalam pengajian rutin Tafsir Al Qur’an di Masjid Al Aqsha Menara Kudus, Jumat (9/5).

Ulama kharismatik yang biasa disapa Mbah Sya’roni ini menerangkan, Al-Qur’an memberi pesan kepada seorang pria supaya menggauli istri dengan baik. Hubungan suami istri digambarkan sangat indah dan halus karena diibaratkan sama sebagai pakaian.

“Oleh karena itu, kita harus tahu fungsi pakaian di sini adalah untuk menutupi aurat, menjaga kesehatan dan tidak untuk pamer,” terangnya.

Pengertian pakaian ini, jelas Mbah Sya’roni, suami-istri ingin meraih keluarga sakinah mawaddah wa rohmah harus bisa saling menutupi kelemahan dan kekurangan di antara keduanya. Dengan demikian, “pakaian” harus sering digunakan, tetapi tidak keseringan ataupun dibiarkan tidak “dipakai”.

“Kalau keseringan dipakai akan cepet rusak, tetapi kalau dibiarkan saja juga akan lumuten (akan menjamur),” jelasnya yang disambut tawa jamaah.

Mbah Sya’roni juga berpesan seorang istri harus sering diajak suami bepergian. Ia mencontohkan, Nabi Muhammad setiap bepergian menonton pemuda bermain pencak maupun tombak-tombakan selalu mengajak istrinya, Aisyah.

“Jangan sampai suami sering bepergian terus sementara istri ditinggalkan di rumah. Itu tidak baik,” tandasnya.

Pengajian rutin tafsir al-Qur’an di masjid menara Kudus ini yang dilaksanakan usai shalat Subuh ini selalu dipenuhi ribuan jamaah dari kota Kudus dan daerah lain. (Qomarul Adib/Abdullah Alawi)