Nasional

Muktamar NU di Lampung Bakal Bahas Konflik Agraria

Kam, 21 Oktober 2021 | 14:00 WIB

Muktamar NU di Lampung Bakal Bahas Konflik Agraria

KH Ahmad Ishomuddin. (Foto: Istimewa)

Jakarta, NU Online
Muktamar sebagai wadah permusyawaratan tinggi di organisasi Nahdlatul Ulama (NU)  akan membahas berbagai persoalan yang menjadi isu penting nasional. Kemudian NU akan mencarikan solusi atas permasalahan itu. 

 

Persoalan konflik agraria yang masih sering terjadi di beberapa wilayah Indonesia akan diusulkan menjadi salah satu bahasan dalam forum Muktamar ke-34 NU di Lampung, pada 23-25 Desember 2021 mendatang. 

 

“Persoalan konflik tanah atau agraria di Indonesia masih sangat tinggi terutama di Provinsi Lampung. Ini kita akan usulkan dan carikan solusinya,” kata Wakil Ketua Organizing Committee Muktamar Ke-34 NU, KH Ahmad Ishomuddin kepada NU Online, Kamis (21/10/2021).  

 

Ia menuturkan bahwa dalam waktu dekat akan meminta kepada panitia steering committee (SC) Muktamar ke-34 NU untuk menyiapkan berbagai pembahasan lain dan para ahli yang bisa membahas. Hal ini bertujuan agar gelaran muktamar berkualitas karena memberikan manfaat bagi keberlangsungan hidup masyarakat. 

 

Selain soal konflik agraria, muktamar juga akan membahas persoalan yang belum selesai pada Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama di Jakarta, beberapa waktu lalu. Masing-masing komisi bahtsul masail yakni waqi’iyah, maudhu’iyah, dan qanuniyah masih menyisakan satu masalah yang disepakati akan dibahas kembali pada muktamar mendatang. 

 

Masalah-masalah yang ditangguhkan untuk dibahas pada forum muktamar itu adalah mengenai transaksi mata uang kripto (waqi’iyah), UU Nomor 1/PNPS/1965 tentang Penodaan Agama (qanuniyah), dan pandangan fikih terhadap orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ (maudhu’iyah).

 

“Kita pokoknya begitu masuk muktamar, perdebatan soal apa pun tidak akan panas lagi. Tinggal ketok palu saja lah mudah-mudahan. Saya stand by di Lampung sebagai tuan rumah. Membantu supaya kegiatan muktamar ini berjalan. Saya ingin Muktamar Lampung ini sukses dan berkualitas,” terang Kiai Ishom, Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) asal Lampung itu. 

 

Ia menegaskan, muktamar harus berkualitas. Artinya, mampu membawa manfaat besar kepada warga NU dan masyarakat bangsa Indonesia pada umumnya. Sementara sukses, kata Kiai Ishom, berarti seluruh peserta yang hadir merasa tenang dan punya kesan baik terhadap pelaksanaan Muktamar NU di Lampung ini. 

 

“Pokoknya saya ingin Muktamar NU di Lampung berkesan baik dan tidak ricuh. Kita sambut muktamar dengan bahagia tidak dengan ketegangan seperti di media sosial,” pungkas Kiai Ishom. 

 

Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Muhammad Faizin