Nasional

MOOC Pintar Kemenag Efisiensikan Anggaran Diklat Triliunan Rupiah dalam 15 Bulan

Kam, 16 November 2023 | 13:00 WIB

MOOC Pintar Kemenag Efisiensikan Anggaran Diklat Triliunan Rupiah dalam 15 Bulan

Kaban Suyitno saat berbicara di Media Gathering yang dihelat di bilangan Gambir Jakarta, Kamis (16/11/2023). (NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Kementerian Agama (Kemenag) RI Prof Amin Suyitno mengungkapkan, saat ini telah terjadi efisiensi anggaran besar-besaran di instansi yang dipimpinnya. Efisiensi anggaran itu mencapai Rp1,6 triliun yang didapatkan dengan perhitungan mencapai 284.054 peserta diklat dalam 15 bulan terakhir berkat Massive Open Online Course (MOOC) Pintar.


“Perhitungan efisiensi ini sederhana. Jika 284 ribu peserta itu dilakukan secara klasikal tatap muka, di mana setiap kelasnya hanya diisi 30 orang dan rerata menghabiskan anggaran Rp170 juta, jumlah 284 ribu itu setara dengan 9.468 kelas. Jika dikalikan dengan Rp170 juta akan menghasilkan angka Rp1,6 triliun. Itulah efisiensi yang terjadi,” paparnya.


Kaban Suyitno mengatakan hal tersebut saat berbicara dalam Media Gathering bertema Kinerja Gemilang Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI yang digelar di Jakarta, pada Kamis (16/11/2023).


Efisiensi anggaran ini, lanjut dia, tidak lepas dari pemanfaatan digitalisasi layanan pelatihan yang menjadi program prioritas Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Dengan teknologi digital, pelatihan tak lagi manual. Namun dirancang dengan learning system, manajemen pembelajaran, aplikasi yang mudah, cepat dan aksesibel.


“Jika dulu pelatihan tatap muka setahun hanya menjangkau ribuan peserta, sekarang bisa menjangkau ratusan ribu. Ini adalah berkah digitalisasi yang harus kita syukuri,” sambungnya.


Guru besar UIN Raden Fatah Palembang ini mengatakan, kepesertaan diklat melalui MOOC Pintar dalam jumlah besar juga memberi manfaat yang besar untuk organisasi Kemenag lantaran terjadi efisiensi anggaran tersebut.


“Metode pelatihan melalui MOOC Pintar memberi kesempatan kepada semua ASN di Kementerian Agama untuk mengikuti pelatihan. Bahkan menjangkau masyarakat yang bersentuhan dengan tugas Kemenag. Peningkatan kompetensi gampang didesain sesuai kebutuhan dan prioritas,” tandasnya.


Suyitno optimistis jika aparatur sipil negara (ASN) meningkat kompetensinya, Kemenag akan memanen keuntungan, yakni organisasinya adaptif dengan perubahan di segala zaman.


“Kualitas layanan kepada masyarakat juga pasti membaik. Inilah yang sedang kita perjuangkan bersama, pelatihan akan meningkatkan demokratisasi pengetahuan. Semua orang berhak mendapatkan pengetahuan, di mana pun mereka berada dan kapan pun mereka mau,” imbuhnya.


Transformasi Digital

Staf Khusus Menag bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo yang juga hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan, transformasi digital menjadi salah satu program prioritas Kemenag dalam kepemimpinan Menag Yaqut Cholil Qoumas.


“Transformasi digital adalah keharusan demi memudahkan akses publik terhadap layanan Kementerian Agama, termasuk dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM),” ujarnya.


“Transformasi digital itu keharusan zaman. Ini akan memudahkan akses publik terhadap layanan Kementerian Agama. Selain mudah, layanan pun menjadi murah dan cepat,” sambung Wibowo.


Bagi dia, akses yang mudah dan murah sangat penting. Sebab, masyarakat masa kini membutuhkan kecepatan. Karena itulah Wibowo menegaskan bahwa transformasi digital menjadi keharusan. 


“Ada juga aspek transparansi dalam pemanfaatan teknologi. Hal penting lainnya tentu adalah efisiensi anggaran,” tuturnya.


Wibowo mengapresiasi terobosan Balitbang Diklat Kemenag yang sudah menggunakan pendekatan baru dalam kediklatan yang berbasis transformasi digital melalui MOOC Pintar, sehingga akses publik semakin luas dan masif. Transformasi digital ini bahkan terbukti dapat mengefisienkan anggaran kediklatan hingga mencapai Rp1,6 triliun.


Pantauan NU Online, sejumlah pejabat eselon 2 di Kemenag hadir dalam kegiatan itu. Media Gathering ini diikuti puluhan wartawan cetak, elektronik, dan daring dari berbagai media nasional.