Nasional

Meski Potensi Tsunami Rendah, BMKG Imbau Masyarakat Tetap Waspada dan Jauhi Pantai

NU Online  ·  Rabu, 30 Juli 2025 | 15:15 WIB

Meski Potensi Tsunami Rendah, BMKG Imbau Masyarakat Tetap Waspada dan Jauhi Pantai

Ilustrasi pantai yang sudah dijauhi masyarakat karena ada potensi tsunami. (Foto: freepik)

Jakarta, NU Online

Direktur Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono mengimbau agar masyarakat di wilayah potensi terdampak untuk menjauh dari pantai.


"Kami mengimbau masyarakat agar menjauhi pantai setengah hingga satu jam sebelum waktu yang kami sebutkan tadi," ujarnya dalam Konferensi Pers Gempa M8.7 Kamchatka, Rusia, Berpotensi Tsunami di Wilayah Indonesia melalui Youtube BMKG dikutip NU Online, Rabu (30/7/2025).


BMKG menyatakan bahwa efek gempa Rusia akan sampai di Indonesia pukul 14.52 WITA atau 13.52 WIB, tepatnya di wilayah Talaud.


Sebelum Konferensi Pers, BMKG telah menginformasikan bahwa gempa Rusia ini berpotensi menimbulkan tsunami di 10 wilayah Indonesia Timur dengan status waspada. Status tersebut merujuk pada ketinggian tsunami yang diperkirakan kurang dari 0,5 meter.


Meski demikian, pihak BMKG mengingatkan masyarakat agar tetap waspada, khususnya pada wilayah yang memiliki pantai berbentuk teluk atau corong yang sempit. Sebab, di wilayah tersebut ada kemungkinan terjadinya amplifikasi tsunami.


"Status ancamannya adalah waspada atau kurang dari setengah meter. Namun, pada kasus-kasus khusus di kawasan yang sangat lokal, pada pantai-pantai yang berbentuk teluk atau corong sempit, maka akan memungkinkan terjadinya amplifikasi tsunami, sehingga ketinggian tsunami bisa lebih daei setengah meter," terang Daryono.


Lebih lanjut, BMKG mengatakan jika kejadian serupa pernah terjadi di masa lampau. Tepatnya pada 11 Maret 2011, telah terjadi gempa di wilayah Tohoku, Jepang, berkekuatan 9,1 Magnitudo.


Kala itu, Indonesia juga berada pada status Waspada. Namun, dampak dari tsunami Jepang tersebut nyatanya memakan korban di Indonesia, yakni sebanyak dua korban meninggal di Supiori, Papua Barat dan Jayapura, Papua. Tak hanya itu, 67 unit gedung juga rusak akibat tsunami setinggi lebih dari 1,5 meter.


"Ini menjadi pelajaran penting bagi kita bersama bahwa apa yang kita berikan atau peringatan dini hari ini," jelasnya.


Daryono juga menyampaikan bahwa gempa yang terjadi di wilayah Kamchatka, Rusia saat ini merupakan gempa terbesar terulang dan pernah terjadi pada tahun 1952 silam. Gempa tersebut terbilang dahsyat dengan kekuatan 9,0 Magnitudo.


"Gempa Kamchatka M 8,7 hari ini, bisa dikatakan perulangan apa yang telah terjadi 73 tahun yang lalu tepatnya pada 1952, Kamchatka diguncang gempa dengan kekuatan 9,0 dan memicu tsunami 18 meter," jelasnya.


Daryono menginformasikan bahwa gempa bumi yang melanda Kamchatka pada saat itu menewaskan lebih dari 2300 orang. 


Doa perlindungan dari berbagai bencana


اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَدْمِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِّي وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْغَرَقِ وَالْحَرِيقِ وَأَعُوْذُ بِكَ أَنْ يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطَانُ عِنْدَ الْمَوْتِ وَأَعُوْذُ بِكَ أَنْ أَمُوْتَ فِي سَبِيْلِكَ مُدْبِرًا وَأَعُوْذُ بِكَ أَنْ أَمُوْتَ لَدِيعًا


"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari tertimpa reruntuhan. Aku berlindung kepada-Mu dari jatuh dari tempat yang tinggi. Aku berlindung kepada-Mu dari tenggelam dan kebakaran. Aku berlindung kepada-Mu dari bujuk rayu setan ketika (menjelang) kematian (sakaratul maut). Aku berlindung kepada-Mu dari mati di jalan-Mu dalam keadaan melarikan diri. Dan aku berlindung kepada-Mu dari mati karena sengatan binatang."