Nasional

Makna Kemerdekaan dalam Perspektif Perempuan menurut Nyai Tho’ah Kempek

Rab, 18 Agustus 2021 | 15:00 WIB

Makna Kemerdekaan dalam Perspektif Perempuan menurut Nyai Tho’ah Kempek

Pengasuh Pondok Pesantren Putri KHAS Kempek, Nyai Tho’atillah Ja’far Said Aqil. (Foto: Istimewa)

Jakarta, NU Online
Nyai Tho’atillah Ja’far Said Aqil menyoroti kemerdekaan lewat perspektif perempuan. Dia mengatakan, butiran-butiran yang tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 45) bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, berlaku juga untuk kemerdekaan perempuan dalam menentukan pilhan-pilihan hidupnya.

“Di usia ke-76 RI kini, sudah saatnya kita mengisi kemerdekaan melalui bingkai perspektif kesetaraan gender,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Putri KHAS Kempek itu kepada NU Online, Selasa (17/8).

Peran perempuan yang selama ini hanya dipandang sebagai objek semata dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tidaklah tepat. Menurutnya, perempuan memiliki peran penting dalam mewujudkan kemerdekaan RI, melalui buah pikir, semangat, dan partisipasinya dalam pembangunan nasional. Maka dari itu, sudah saatnya perempuan terlibat aktif mengisi kemerdekaan dengan cara berdaya secara ekonomi, dan memiliki akses pendidikan yang baik.
 
“Karena bangsa yang terhormat akan menegakkan dan melindungi hak warga negaranya termasuk perempuan,” ujar dia.
 
Sebagai perempuan yang lahir dan besar di kalangan pesantren, Nyai Tho’ah menilai cara pandang pesantren yang dikenal sarat dengan nilai-nilai konsevatif yang didominasi budaya patriarki harus segera dihilangkan, mengingat perkembangan zaman semakin cepat. Teknologi dan sains pun terus berkembang dan bergerak ke arah kemajuan. Karenanya, di era global ini, perempuan dituntut untuk berkiprah dan maju.
 
“Karena perempuan merupakan indikator utama majunya suatu bangsa,” beber anggota majelis Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) itu.
 
Lebih lanjut, Putri Sulung KH Ja’far Shodiq Aqil itu mengingatkan momentum kemerdekaan RI saat ini, kiranya dapat dimanfaatkan secara baik, dengan memperbanyak syukur dan beramal saleh sebagai ikhtiar batiniyah hadapi pandemi Covid-19.
 
“Di masa pandemi ini, isi dan syukuri HUT kemerdekaan RI dengan memperbanyak membaca zikir, mendekatkan diri kepada Allah, agar tetap tangguh jiwa dan raga,” pesannya.
 
Kontributor: Syifa Arrahmah
Editor: Syamsul Arifin