Nasional

Mahasantri Alumni KTIM Kemenag Siapkan Diri Jadi Lokomotif Penulis Muda

NU Online  ·  Kamis, 1 November 2018 | 23:30 WIB

Bogor, NU Online
Alumni kegiatan penulisan Karya Tulis Ilmiah Mahasantri (KTIM) 2018 sudah seharusnya siap menjadi lokomotif penulis muda sekaligus calon ulama internasional. Sebab, ibarat di dunia sepakbola, alumni KTIM merupakan kesebelasan Timnas, bukan lagi pemain lokal di lingkungan Ma’had Aly.

Kabid Litbang Pendidikan Keagamaan Puslitbang Penda Balitbang Diklat Kemenag Muhammad Murtadlo, mengatakan hal tersebut di hadapan para peserta pada sesi terakhir seminar hasil penelitian penulisan KTIM di Bogor, Kamis (1/11) malam.

“Ini merupakan titik awal dengan anda jadi peserta KTIM. Anda semua masuk timnas. Jadi pemain baru, jadi hunter atau pemburu karya ilmiah. Medannya jurnal-jurnal kampus. Itulah arena Anda. Di situ pula karya-karya Anda dinanti,’’ kata Murtadlo.

Melalui jurnal-jurnal tersebut, kata dia, kesempatan berkontribusi terbuka lebar. Alumni KTIM juga berpeluang untuk mengikuti Call for Papers yang diadakan baik di dalam maupun luar negeri.

“Itu peluang Anda. Jika Anda puas hanya sampai di sini saja, maka Anda belum ‘naik kelas’,” tegasnya.

Ke depan, lanjut dia, kiprah ulama-ulama Indonesia sangat dinanti masyarakat dunia. ‘’Apalagi, mimpi besar Indonesia menjadi kiblat dunia Islam,” tandas Murtadlo.

Menurut dia, untuk menjadi ulama internasional para mahasantri Ma’had Aly tinggal memenuhi dua langkah. ‘’Dua hal tersebut adalah memiliki kemampuan menulis dan memiliki kemampuan bahasa asing yang aktif,” tuturnya.

Sebagai penutup acara, para perserta diberi tugas untuk menulis biografi atau riwayat hidup singkat sebanyak dua paragraf. “Ini sebagai syarat dasar bagi penulis muda. Selain itu, nanti jadi lampiran dalam laporan kegiatan ini,” kata Murtadlo.

Dalam kesempatan tersebut, Mahasantri asal Ma’had Aly Tebuireng Jombang, Ananda Prayogi, terpilih sebagai pemateri terbaik atas karyanya berjudul Sikap Wasathiyah KH A Wahid Hasyim dalam Pandangan Generasi Milenial. Penelitian terhadap Mahasiswa Lima Perguruan Tinggi di Kabupaten Jombang.

Ananda mengaku banyak mendapat wawasan dan pengalaman berharga dalam forum seminar hasil riset mahasantri ini.

“Saya berterima kasih kepada pembimbing saya, Bapak Doktor Murtadlo yang dengan sabar memberi bimbingan. Saya berharap, program ini bisa meriah ke depannya dengan peserta yang lebih banyak,” pungkasnya. (Musthofa Asrori)/Kendi Setiawan)