Nasional

Lockdown Berujung Kekacauan, Belajar dari India

Ahad, 29 Maret 2020 | 17:30 WIB

Lockdown Berujung Kekacauan, Belajar dari India

Pekerja urban di India mudik ramai-ramai saat kebijakan Lockdown diterapkan. (Foto: via AP)

Jakarta, NU Online
Kebijakan menutup kawasan, wilayah, maupun kediaman (lockdown) secara total dan tiba-tiba akan menimbulkan kekacauan dan kepanikan masyarakat. Setidaknya hal ini terjadi di negara India dalam menyikapi penyebaran virus corona.
 
Saat kebijakan lockdown dikeluarkan, kasus Covid-19 di India baru mencapai 500-an kasus dan korban meninggal sekitar 10 orang.

Negara yang beberapa waktu lalu menuai tragedi karena kontroversi UU Kewarganegaraan ini mengalami kekacauan setelah PM Narendra Modi mengeluarkan kebijakan lockdown total tanpa perencanaan matang di segala sektor.

“Itulah perbedaan lockdown dengan physical distancing atau jaga jarak yang bisa menjadi alternatif atau langkah awal pencegahan corona. Karena jika sudah lockdown itu sifatnya memaksa sedangkan jaga jarak sangat membutuhkan kesadaran dan kerja sama warga,” ujar Pakar Epidemiologi dr Syahrizal Syarif beberapa waktu lalu di Jakarta.

Ia menekankan, kebijakan lockdown harus disertai dengan kesiapsiagaan petugas atau aparat, baik dalam memantau, mengawasi, serta memenuhi kebutuhan warga agar tidak ada yang kekurangan kebutuhan pokok sehari-hari.

Kebijakan lockdown yang dilakukan pemerintah India berujung kacau. Lockdown dilaporkan memicu kepanikan warga India.
 
Orang-orang dilarang meninggalkan rumah mereka di bawah tindakan "lockdown total". Semua bisnis yang tidak penting telah ditutup dan hampir semua pertemuan publik dilarang.

Dilansir BBC, Ahad (29/3), setelah PM Narendra Modi mengumumkan lockdown, warga di Delhi dan Mumbai mulai berbondong-bondong berbelanja. Mereka memadati toko dan apotek karena khawatir kekurangan pasokan.

Orang-orang di India yang cemas mulai memborong bahan pokok. Banyak rak di toko-toko di kota-kota besar New Delhi dan Mumbai kosong.

Sementara itu, jutaan orang kehilangan pekerjaan dan tanpa uang akibat penutupan itu. Hal itu memicu eksodus dari kota besar seperti Delhi, di mana ribuan pekerja migran berangkat dalam perjalanan panjang kembali ke desa asal mereka setelah transportasi dihentikan.

Pewarta: Fathoni Ahmad
Editor: Abdullah Alawi