“Kepada para ulama, tokoh agama, dan muballigh, hendaknya dapat mengembangkan sikap keagamaaan yang sama dalam menyikapi virus Corona, demi mewujudkan kemaslahatan umat, dengan tidak mempertentangkan kebijakan pembatasan pelaksanaan ritual keagamaan yang menghadirkan kerumunan massa di tempat-tempat ibadah, dengan ketaatan untuk beribadah kepada Allah Swt.,” bunyi seruan JQH NU yang ditandatangaini pada Sabtu (29/3).
JQHNU juga meminta para tokoh agama agar tidak mendakwahi umat bahwa wabah virus Corona dapat dihalau hanya dengan memperbanyak membaca Al-Qur’an, dzikir, shalawat dan amalan lain dengan mengabaikan upaya lahiriah. Upaya lahir dan batin harus dilakukan secara simultan.
Di samping itu, JQHNU juga mengajak masyarakat untuk mendorong dan membantu pemerintah baik pusat maupun daerah, dan semua pemangku kepentingan, agar dapat menempuh kebijakan yang cepat, tepat, dan terbaik untuk mencegah penyebaran virus Corona.
“Jangan terbersit sedikit pun motif lain kecuali hanya untuk mengharap ridha Allah Swt dalam penanganan wabah ini,” katanya.
Selain itu, JQHNU juga mengimbau kepada segenap pengurus PW JQHNU dan PC JQHNU di semua daerah untuk mengambil inisiatif merutinkan pembacaan Râtibul Haddad dan Shalawat Thibbil Qulub setiap setelah Maghrib, membaca Shalawat atau Qasidah Burdah al-Bushiri setiap malam Jumat di rumah masing-masing.
Kegiatan tersebut hendaknya juga diakhiri dengan doa agar bangsa kita dijauhkan dari marabahaya dan musibah.
“Secara khusus doa dimohonkan kepada Allah Swt agar para ulama penjaga Al-Qur’an, orang-orang yang sedang berjuang menghadapi virus Corona dalam kapasitasnya masing-masing, serta seluruh tenaga medis diberi kekuatan dan kesehatan lahir batin sehingga dapat menghalau dan menangani wabah ini dengan baik,” lanjutnya.
PW JQHNU dan PC JQHNU juga dimohon untuk menyebarluaskan seruan ini kepada pimpinan pesantren Al-Qur’an dan jaringan yang dimiliki khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Seruan ini ditandatangani oleh Ketua Umum PP JQHNU KH Saifullah Ma’shum, Sekretaris PP JQHNU H Muhammad Ulinnuha dengan mengetahui Rais Majlis Ilmi KH Ahsin Sakho Muhammad dan Katib Majlis Ilmi KH. Ahmad Dahuri.
Pewarta: Syakir NF
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua