Nasional

Langgar Sagipodin Surabaya Jadi Spirit Pengabdian di NU

Ahad, 28 Juni 2020 | 13:00 WIB

Langgar Sagipodin Surabaya Jadi Spirit Pengabdian di NU

Kegiatan Lesbumi NU Surabaya di langgar Sagipodin Kalimas (Foto: NU Online/ Hisam Malik)

Surabaya, NU Online
Pengurus Cabang (PC) Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Nahdlatul Ulama (NU) Kota Surabaya dan Pengurus Laskar Macan Ali Surabaya, menggelar rutinan shalawat di mushala 'Sagipodin' yang terletak di Jl Kalimas Udik 1 No 51, Nyamplungan, Kec Pabean Cantikan, Surabaya.

 

Ketua Pengurus Cabang (PC) Lesbumi NU Surabaya Muhammad Hasyim Asyari mengatakan, banyak sekali sejarah yang terjadi di langgar Sagipodin ini yang dapat kita jadikan semangat untuk berjuang dan mengabdi di Nahdlatul Ulama. 

 

"Selama ini NU terpencar pencar karena berbagai kepentingan politik. Oleh karena itu, sebagai generasi muda mari kita harus bisa mengembalikan perjuangan Nahdlatul Ulama (NU) pada fitrahnya," katanya kepada NU Online Sabtu (27/6).

 

Penggiat Budaya asal Surabaya tersebut menjelaskan bahwa dahulu mbah Sagipodin yang dikenal dengan nama Hasan Gipo merupakan Ketua Tanfidziyah PBNU pertama dengan Rais Akbar Hadratus Syekh KH Hasyim Asy'ari adalah seorang saudagar yang mempunyai dermaga kapal di Kalimas dan membuat langgar Sagipodin ini sebagai salah satu tempat persinggahannya.

 

Di samping itu juga di langgar Sagipodin ini pernah menjadi perkumpulan para tokoh nasional, para tokoh NU,  serta menjadi Asrama Haji pada eranya sebab dulu untuk berangkat haji masih melalui jalur laut dan di sini juga menjadi tempat penggemblengan para Laskar Hisbullah.

 

"Jika melihat perjuangan para tokoh nasional pastilah kita malu dengan apa yang ada sekarang ini. Marilah kita bersama untuk bersatu di jalan Allah tanpa ada niatan terselubung lainnya," ungkapnya.

 

Dijelaskan, langgar Sagipodin atau dikenal juga langgar Gipo didirikan oleh mbah Syarifudin pada zamannya mbah Hasyim Asy'ari yang berada di jalan Gipo dan berganti nama jalan menjadi Kalimas Shodiq.

 

Mewakili keluarga Sagipodin, Yunus dalam hal ini atas tuan rumah sekaligus mewakili Laskar Macan Ali Surabaya, mengucapkan terima kasih banyak atas kedatangan Lesbumi NU Surabaya yang dikemas dalam kegiatan Majelis Rutinan Shalawat.

 

"Sejarah yang dijelaskan sama Hasyim mengenai kumpulnya para tokoh nasional, tokoh NU, tempat asrama haji yang terletak di dilantai dua dan yang di samping sumur itu salah satu tempat penggemblengan laskar hisbuallah itu benar," ucapnya. 

 

Disampaikan, banyak sekali yang bisa kita petik di bangunan bersejarah langgar Sagipodin (Gipo) ini untuk dijadikan semangat kita untuk mengembalikan semangat juang para pendahulu kita.

 

"Langgar atau mushala Sagipodin ini harus menjadi spirit perjuangan dan pengabdian di Nahdlatul Ulama," pungkasnya.

 

Kontributor: Hisam Malik
Editor: Abdul Muiz