Nasional

Lailatul Ijtima' PWNU Jabar Bahas Buku Sudutkan Aswaja

NU Online  ·  Sabtu, 13 Oktober 2012 | 14:02 WIB

Bandung, NU Online
Sejumlah warga Nahdaltul Ulama, mengikuti Laliltul Ijtima yang di gelar setiap seminggu sekali oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jabar. Kali Ini lailatul Ijtima  membahas berbagai buku yang menyudutkan ajaran Ahlussunah wal Jamaah (Aswaja).<>

Dalam sambutan ,Wakil Ketua PWNU Jabar, H Ali Anwar Yusuf, mengatakan banyaknya buku-buku yang menyudutkan NU. Hal itu jangan ditanggapi secara emosional, apalagi  menyerang secara fisik, akan tetapi tangapi  soal buku-buku dengan gerakan pemikiran.

"Memang beberapa tahun terakhir ini banyak bermunculan buku-buku yang menyudutkan NU. Semua amalan NU dikatakan bid'ah," ujarnya di Mesjdi NU Jabar  Jln  Terusan Galunggung,  Jumat (12/10).

Menurut Ali Anwar, kaum nahdliyyin tak perlu emosi apalagi meluapkan kemarahan dengan adanya buku-buku itu. "Pikiran dan hati harus tenang. Memang kalau baca buku-buku menyerang NU pasti akan membuat emosi naik," katanya.

Ali Anwar mengimbau kepada alim ulama dan nahdlliyyin untuk menghadapi serangan pemikiran itu dengan pemikiran pula. "Buat dan sebarkan buku-buku khas ajaran Aswaja apalagi secara organisasi dengan jaringannya sampai desa-desa sudah siap," katanya.

Sementara itu Ketua Lembaga Bahsul Masail (LBM) Jabar H Mujiono Nur Khalis, menanggapi adanya  buku-buku yang memuat kata-kata mantan NU, mantan kiai, mantan habib, mantan gus, dan yang lainya. Menurutnya, buku-buku itu diposisikan sebagai upaya untuk menyerang NU dan ajarannya." 

Adanya buku yang mengatasnamankan mantan Kiai, mantan habib, mantan gus, dan yang lainya itukan aneh masa kiyai ada mantanya, untuk itu Saya yakin nama penulis di buku adalah rekayasa,"paparnya  
Menurutnya, banyaknya serangan pemikiran kepada NU mungkin saat NU wibawanya lagi turun, sebab ada istilah menurut Mujio seperti ini  ketika hutan tidak ada macanya, maka hutan tersebut akan rusak.

“Untuk itu Mari kita tingkatkan pengetahuan ke agaman kita, kalau pengethauan kita meningkat tidak akan ada yang berani yang mengobok-ngobok NU," ungkapnya.

Begitupun Mujio mengajak kepada seluru pengurus NU warga NU, untuk menjadi warga NU yang baik, apalagi NU memiliki berbgai lembaga, lajnah dan banom.

“Mari kita fungsikan lembaga-lembaga itu, dengan fungsinya masing-masing secara maksimal. Kalau itu berjalan secara maksimal tidak akan ada yang berani mengobok-ngobok kita," pungkasnya.



Redaktur    : A. Khoirul Anam
Kontributor: Zaenal Mutaqin