Lombok Barat, NU Online
Sejumlah penyakit mengiringi korban gempa di sejumlah lokasi di Nusa Tenggara Barat. Hal tersebut sebagaimana disampaikan tim dokter yang bertugas di sana.
Dokter Firman Firdaus dari Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama' (LKNU) Kota Semarang mengungkapkan pada umumnya, pasien yang diperiksa di posko kesehatan mengalami darah tinggi, gangguan pencernaan, dan gangguan psikologis. Hal ini dikatakan seusai mengadakan pengobatan gratis di desa Lendang Re, Lembahsari, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat, Kamis (6/9).
"Rata-rata yang saya tangani adalah pasien dengan tensi darah yang cukup tinggi, mengalami gangguan pencernaan, dan gangguan psikologis,” kata Firman.
Pemeriksaan kondisi kesehatan dan pemberian obatan secara cuma-cuma tersebut merupakan prakarsa Lembaga Amil zakat, Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama atau LAZISNU Kota Semarang, Jawa Tengah.
Hal tersebut dalam mendukung program NU Care – LAZISNU Jateng Peduli Lombok yang dilaksanakan di beberapa titik sebagaimana hasil koordinasi dengan LPBI NU setempat. "Kemarin, LAZISNU mengadakan pengobatan di Desa Batu Rimba, Lingsar Lombok Barat," ungkapnya.
Hj Ainun (60) misalkanmengeluhkan pusing dan gatal. Dari pemeriksaan yang dilakukan tensinya 160/80 dari pemeriksaan beberapa hari lalu menjadi 220/100.
Dari pemeriksaan yang dilakukan dokter Firman, hal tersebut tidak lepas dari kemungkinan adanya gangguan psikologis sehingga yang bersangkutan tidak dapat tidur nyenyak. “Hal ini sebagaimana kondisi umumnya masyarakat yang masih merasa was-was. Apalagi ketika menjelang malam, mereka lebih memilih berada di tenda daripada di dalam rumahnya yang retak,” ungkapnya.
Dahulukan Fasilitas Umum
Bersama LAZISNU Jawa tengah, prioritas kegiatan pascatanggap darurat bencana di Lombok adalah perbaikan fasilitas umum. “Yakni dengan mendirikan masjid darurat, madrasah darurat, membantu menghancurkan sisa bangunan, dan trauma healing bagi anak,” kata Miftahurrohman, Banser yang bertugas sebagai koordinator lapangan ini. Ia menangani kawasan Lendang Re dan melakukan koordinasi dengan sejumlah tokoh lokal, LPBI NU NTB dan beberapa pihak terkait.
Sementara, Ketua Pimpinan Cabang LAZISNU Kota Semarang, Pargono mengungkapkan siap dalam mendukung program pesantren yang ada di Lombok.
“LAZISNU Kota Semarang mengirimkan ustadz untuk membantu mengajar di pesantren,” ungkapnya.
Saat ini, baru ada dua ustadz yang mengajar salah satu pesantren yang ada di Lombok Utara, "Untuk periode pertama sudah ada di lokasi bencana lewat jalur darat. Dan dua orang ustadz kami susulkan dengan kemudian," tandas Pargono. (Rifqi/Ibnu Nawawi)