Kiai Said Minta 'Kopisoda' Pamerkan Peninggalan KH Sholeh Darat di Muktamar NU
NU Online · Kamis, 12 Maret 2020 | 10:30 WIB
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mengaku bertanggung jawab untuk ikut mengenalkan KH Muhammad Sholeh Darat al-Samarani kepada masyarakat luas, khususnya warga NU. Kiai Said mengajak Komunitas Pencinta Kiai Sholeh Darat (Kopisoda) untuk bersama-sama memopulerkan ulama yang dikenal sebagai guru Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari dan KH Ahmad Dahlan itu.
"Mari kita kerja keras bagaimana agar nama Mbah Sholeh Darat dikenal seluruh masyarakat Nahdliyin," kata Kiai Said saat membuka acara Ngaji Rutin yang diselenggarakan Kopisoda di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (12/3).
Di antara cara untuk lebih mudah diketahui orang banyak, ialah memamerkan peninggalan Mbah Sholeh Darat, seperti masjid melalui foto. Nantinya, foto-foto terkait Mbah Sholeh Darat dipamerkan di perhelatan besar NU, seperti Muktamar NU dan Munas-Konbes NU.
"Harus ada juga foto-foto masjidnya, maqomnya terus nanti di muktamar dipamerkan. Mboten nopo-nopo. Nguri-uri kebanggaan ulama Nusantara. Bukan berarti sombong, mboten. Kita bangga ulama Nusantara ternyata banyak antara lain Mbah Sholeh," kata kiai alumnus Pesantren Lirboyo, Kediri dan Krapyak, Yogyakarta itu.
Menurut Kiai Said, ulama Nusantara memiliki jasa yang besar dalam menyebarkan ajaran Islam. Di antara jasanya, ialah dalam menyalin istilah Arab ke Jawa, sehingga santri saat mengaji kitab-kitab kuning menjadi lebih mudah.
Turut hadir dalam acara tersebut Pengasuh Pesantren Tremas Pacitan, Jawa Timur KH Lukman Harits Dimyati, Ketua PBNU KH Abdul Manan Ghani, Wasekjen PBNU H Andi Najmi Fuadi, dan Wasekjen PBNU Ulil Abshar Hadrawi.
Sebagai informasi, Mbah Sholeh Darat lahir di Desa Kedung Cumpleng, Kecamatan Mayong, Jepara sekitar 1820 M dan wafat pada 1903 M di Semarang.
Semasa hidup, Mbah Sholeh Darat banyak menghasilkan karya tulis. Di antara judul karyanya ialah Majmu’ Syariah al-Kafiyat lil Awam, Tarjamah Sabilul Abid ala Jauharotut Tauhid, Kitab Munjiyat, Methik Saking Ihya Ulumiddin, Matan Al-Hikam, Lathoifut Thoharoh wa Asrorus Sholat, Tafsir Faidhur Rohman, Minhajul Atqiya fi syarhi Ma’rifatil Adzkiya, Kitab Pasolatan, dan Hidayatur Rohman Qismul Awal min Faidhur Rohman.
Pewarta: Husni Sahal
Editor: Muchlishon
Terpopuler
1
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
2
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
3
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
4
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
5
Kurangi Ketergantungan Gadget, Menteri PPPA Ajak Anak Hidupkan Permainan Tradisional
6
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
Terkini
Lihat Semua